Liputan6.com, Brebes - Warga Brebes, Jawa Tengah, dihebohkan dengan fenomena berubahnya air Sungai Liyer menjadi busa berwarna putih, seperti hamparan salju.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti apa penyebab fenomena itu terjadi. Namun dari penuturan warga sekitar, Sungai Liyer biasanya dimanfaatkan sebagai sumber irigasi bagi petani setempat.
Kondisi sungai yang tercemar pun membuat warga setempat juga mengeluhkan melalui akun media sosial Facebook. Kuat dugaan hamparan busa di atas sungai akibat limbah cair dari pabrik tekstil.
Advertisement
Kabar lainnya yang juga tak kalah menarik mengenai harapan para pengusaha di daerah terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Mereka khawatir kasus tersebut dapat mengganggu kenyamanan dalam berinvestasi di Indonesia. Hingga malam ini, berita tersebut paling banyak diburu pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional, Rabu (16/11/2016).Â
Selain itu, ada pula kisah seorang gadis asal Jambi yang batal menikah dengan anak pejabat. Padahal ia sudah mencetak lebih dari 2.000 lembar undangan pernikahan. Miris bukan?
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Dari Mana Sumber 'Hamparan Salju' di Sungai Liyer Brebes?
Sejumlah warga Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Brebes, mengeluhkan pencemaran sungai yang juga dimanfaatkan sebagai sumber utama irigasi bagi petani setempat.
Camat Songgom Edy Yusuf membenarkan adanya pencemaran Sungai Liyer. Diduga akibat limbah cair dari pabrik tekstil yang berbentuk busa putih seperti hamparan salju.Â
Kendati demikian, menurut Edy, laporan kepada Dinas Lingkungan Hidup sejak sepekan terakhir belum mendapatkan respons. Apalagi, menerjunkan tim untuk mengecek langsung kondisi air Sungai Liyer yang tercemar apakah berbahaya atau tidak.
"Sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari Dinas Lingkungan Hidup. Kami mendesak persoalan ini segera ditangani, karena warga semakin hari semakin banyak yang melapor. Dikhawatirkan nanti terjadi gejolak di masyarakat jika hal seperti ini dibiarkan begitu saja," dia membeberkan.
2. Ahok Tersangka, Ini Harapan Pengusaha Daerah
Kalangan pengusaha di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengharapkan masyarakat tidak terpancing dengan aksi demo lanjutan terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Harapan ini seiring ditetapkannya Ahok sebagai tersangka oleh pihak kepolisian pada Rabu (16/11/2016).
"Mari kita semua menerima keputusan yang sudah disampaikan pihak Polri, dan mari juga kita saling menjaga keamanan dan kenyamanan negara kita ini," ujar Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY dalam diskusi Hipmi di Galeria Mall, Yogyakarta, Rabu (16/11/2016), dilansir Antara.
Ia mengatakan aksi demo yang terjadi di Jakarta sangat mudah merembet hingga ke daerah-daerah, sehingga bisa berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan dalam berinvestasi di Indonesia.
"Faktor keamanan dan kenyamanan suatu wilayah sangat signifikan mempengaruhi tingkat investasi di daerah itu. Karena itu, mari bersama kita jaga secara baik," ujar Teddy.
3. Batal Nikah Gadis Jambi-Anak Pejabat, 2.000 Undangan Mubazir
Hati Riri (27) benar-benar teriris. Rencana pernikahannya buyar akibat laki-laki idamannya yang seorang anak pejabat di Pemprov Jambi membatalkan pernikahan secara sepihak.
Kepada sejumlah awak media, Riri mengaku sempat mengalami stres dan jiwanya terpukul berat. "Saya malulah, undangan sudah dibuat, tinggal disebar," ucap Riri di Jambi, Rabu (16/11/2016).
Menurut dia, undangan yang dicetak sudah lebih dari 2.000 lembar. Semua persiapan undangan dan pernikahan dibiayai dari kantong pribadinya dengan dibantu keluarga.
Riri bersama keluarganya sempat mengajak berunding baik-baik dengan keluarga calon mempelai pria. Namun, ia justru dituduh selingkuh dan disebut orang gila.