Liputan6.com, Banjarmasin - Tiga jenis anggrek lokal terkenal di dunia berada pada tiga tempat, yaitu satu dari Filipina dan dua dari Indonesia yakni BOgor, Jawa Barat, dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Ketua Bidang Pengembangan Agribisnis Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Rossi Rozanna Septimurti yang datang ke KAlimantan Selatan mewakili Ketua Umum PAI Rita Subowo, mengatakan dari Kalimantan Selatan adalah anggrek bulan Pleihari (Phalaenopsis amabilis).
Menurut Rossi, seperti dilansir Antara, anggrek bulan Pleihari paling bagus dijadikan sebagai inti silang, karena adanya berbagai kelebihan yang tidak terdapat pada anggrek jenis lainnya di daerah lain. Masa berbunga cukup lama antara tiga sampai enam bulan, sedangkan anggrek biasa tidak lebih dari satu bulan.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, anggrek bulan Pleihari memiliki jumlah kuntum dalam satu tangkai bisa mencapai 25-50 buah, sedangkan anggrek biasa hanya 10-15 kuntum, dan banyak cabang dalam tangkai, sedangkan anggrek lainnya hanya satu cabang.
Anggrek Bulan Pleihari ini juga merupakan salah satu jenis anggrek yang memiliki bunga sangat indah berwarna putih bersih dan bernilai ekonomi yang tinggi, katanya.
Mengutip keterangan PAI Kalsel, di wilayah ini terdapat 1.000 anggrek dari 4.000 jenis anggrek Kalimantan. Dari 1.000 anggrek di Kalsel itu tujuh di antaranya anggrek langka yang dilindungi undang-undang, sehingga tak bisa diperjualbelikan.
Ketujuh anggrek dilindungi dimaksud adalah Paraphalaenopsis laycocki, Paraphalaenopsis labukensis, dan Paraphalaenopsis serpentilingua. Ketiganya merupakan jenis anggrek tikus yang kini sulit diperoleh.
Selanjutnya Phalaennopsis gigantea atau anggrek bulan gajah, Coelogyne pandurata atau anggrek hitam, Spatthoglottis aurea atau anggrek tanah kuning, terakhir Grammatophylium speciosum.