Liputan6.com, Pekanbaru - Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap oknum polisi yang bertugas di Polres Rokan Hilir berinisial RH alias Baim. Pria berpangkat brigadir itu dibekuk di rumahnya di Jalan Wonosari, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.
Selain Baim, petugas juga mengamankan komplotannya yang diduga sindikat sabu internasional berinisial TH. Dari keduanya diamankan sekitar setengah kilogram sabu, 60 pil ekstasi berlogo bintang dan ratusan pil happy five yang terbungkus dalam 29 lempeng.
Kapolda Riau Brigjen Zulkarnain membenarkan penangkapan tersebut. Dia menyebut Polres Metro Jakarta Barat dibantu Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau dan Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru.
"Kedua tersangka diamankan berdasarkan pengembangan kasus narkotika jaringan internasional yang diungkap Polres Metro Jakarta Barat," kata mantan Kapolda Maluku Utara ini, Minggu petang, 11 Desember 2016.
Dia menyebutkan, kedua tersangka, termasuk oknum tersebut diduga memasok sabu dari Malaysia dengan tujuan Jakarta melalui Pekanbaru. Di Jakarta, rekan para tersangka beserta barang bukti sabu diamankan.
"Informasinya narkotika jaringan ‎dari Malaysia. Keduanya juga sudah diincar sejak Oktober lalu," kata polisi bintang satu itu.
Baca Juga
Atas keterlibatannya itu, Kapolda Riau mamastikan bakal memberi sanksi tegas, bahkan hingga pemecatan secara tidak hormat. Pasalnya, RH membuat malu kesatuan karena Polri tengah berusaha bersih-bersih dari narkoba.
"Jelas dipecat. Ini jaringan besar karena sebagai pemasoknya dari Malaysia kemudian dikirim ke Jakarta," kata Zulkarnain.
Tak hanya sebagai pemasok sabu ke Jakarta, RH berdasarkan hasil pemeriksaan sementara juga memasok narkoba di sejumlah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). "Pemeriksaan sementara begitu, sabunya dipasok dari Malaysia," kata Zulkarnain.
Kapolda mengaku geram dengan ulah anggota Polri ini. Menurut dia, jaringan internasional pemasok sabu ke Indonesia harus diberi efek jera. Tindakan ini juga ditegaskannya harus dilakukan kepada oknum terlibat.
"Kalau perlu tembak saja," ujar Zulkarnain.