Sim Salabim, Eceng Gondok Pun Jadi Pelet Bahan Bakar

Data di Balai PSDA Jragung-Tuntang menunjukkan bahwa, kondisi terkini sudah 80 persen permukaan rawa pening ditutup eceng gondok.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 19 Des 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 17:00 WIB
rawapening1
Tantowi Yahya dari Komisi I DPR RI tengah berdiskusi dengan AM Hendropriyono dan Irwan Hidayat mengenai permasalahan eceng gondok, Senin (19/12/2016)

Liputan6.com, Semarang Gulma eceng gondok  yang beberapa tahun terakhir ini menjadi "penguasa" di Rawa Pening akhirnya menimbulkan kegelisahan banyak kalangan. Melalui proses penelitian yang panjang, gulma yang merugikan itu bisa diubah menjadi pelet bahan bakar.

Peluncuran produk pelet itu dilakukan bersamaan dengan peluncuran program Membangun Pariwisata Dengan Menyelamatkan Sumber Air. Hadir dalam acara ini, Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya, anggota Komisi X Bambang Sutrisno, Abdul Fikri F, dan pejabat regional Jawa Tengah, di pabrik Sido Muncul,  Senin (19/12/2016).

Direktur PT Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, dalam sambutannya menyentil kemauan banyak pihak untuk membersihkan eceng gondok di Rawa Pening. Menurut Irwan, pembersihan gulma itu tak butuh diskusi panjang, tak butuh dana APBD maupun APBN, namun yang dibutuhkan adalah kemauan dan kesungguhan.

"Bersih-bersih eceng gondok itu kan tinggal bersih-bersih saja. Yang pasti kami sudah memberi nilai tambah, eceng gondok itu kami olah menjadi pelet bahan bakar," kata Irwan.

Data di Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Jragung-Tuntang menunjukkan bahwa, kondisi terkini sudah 80 persen permukaan Rawa Pening ditutup gulma itu. Berbagai upaya dan penelitian juga sudah dilakukan para akademisi. Menurut bupati Semarang Mundjirin, ide membuat pellet bahan bakar itu merupakan ide out of the box.

"Saya sempat bertanya kapan penelitian dilakukan PT Sido Muncul, pak Irwan menjawab simpel, yang penting kemauan dan ayo bergerak," kata Mundjirin.

Optimasi Pariwisata

rawa pening2
Warga sekitar rawa pening mencoba budi daya ikan air tawar diantara serangan gulma eceng gondok di rawa pening

Ide penyelamatan sumber air dari invasi eceng gondok itu didasari karena akar gulma air itu mampu mengikat nitrogen, sehingga kadang membahayakan makhluk hidup lain. Penyelamatan sumber air itu mendapat tanggapan positif dari Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. 

Menurut Hendi, kota semarang sejatinya membutuhkan dukungan sumber air dari Kabupaten semarang. 

"Melihat permasalahan yang ada, rupanya butuh dirigen untuk mengkoordinir kegiatan penyelamatan sumber air," kata Hendi.

Dengan pembersihan eceng gondok itu, Irwan Hidayat yakin bahwa akan banyak efek lain. Mulai dari optimasi potensi wisata hingga berdampak kesejahteraan warga. 

Tantowi Yahya menyebutkan bahwa stimulan tumbuhnya eceng gondok adalah limbah rumah tangga.  Menanggapi ide Irwan Hidayat, Tantowi mengapresiasi ide itu, karena tanpa banyak cakap sudah langsung bekerja. 

"Teman-teman di DPR RI harus bisa mendorong agar ada percepatan penanganan," kata Tantowi Yahya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya