Penjelasan Polisi soal Kedatangan Wasekjen MUI ke Kalbar

Sejumlah pihak di Sintang sedang berembuk agar masyarakat tidak terpancing isu-isu yang dapat memecah belah persatuan.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 12 Jan 2017, 19:07 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2017, 19:07 WIB
Wasekjen MUI
Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain MA oleh Anggota Dewan Adat Dayak Sintang (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Sintang - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Komisaris Besar Suhadi SW menyatakan, karena kesalahpahaman penolakan kehadiran Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) KH Tengku Zulkarnain oleh anggota Dewan Adat Dayak Sintang, pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB di Bandara Susilo Sintang, Kalbar.

Suhadi menjelaskan, kehadiran anggota Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang sekitar 30 orang.  Mereka mengendarai empat unit mobil yang dipimpin oleh saudara Andreas ke Bandara Susilo Sintang. "Bukan karena akan menolak kehadiran Tengku Zulkarnain," ujar Suhadi, Kamis (12/1/2017).

Suhadi mengatakan, kehadiran anggota Dewan Adat Dayak ke Bandara Susilo, Kabupaten Sintang untuk menjemput Ketua Dewan adat Dayak Kalbar, yang Juga Gubernur Kalbar Cornelis.

"Bapak Cornelis beserta rombongan akan melantik Pengurus Dewan Adat Dayak Sintang digelar di Gedung Pancasila Sintang," kata Suhadi.

Suhadi menjelaskan, ketika menunggu kedatangan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalbar Cornelis, forum pemuda DAD Kabupaten Sintang mendapatkan informasi tentang adanya kedatangan Tengku Zulkarnain.

"Kelompok forum pemuda Dayak langsung melakukan penolakan dengan menyampaikan beberapa hal melalui saudara Andreas," ujar Suhadi.

Lebih lanjut Suhadi menjelaskan, pada saat melihat aksi yang dilakukan oleh forum pemuda DAD Kabupaten Sintang, maka pada pukul 10.30 WIB Tengku Zulkarnain, beserta dua rekannya tidak jadi turun dari pesawat. "Langsung meninggalkan Kabupaten Sintang menggunakan pesawat Garuda Indonesia kembali ke Pontianak," ucap Suhadi.

Suhadi mengatakan, Forkopimda Sintang, Bupati, Kapolres, Dandim , Ketua FKUB, dan Majelis Ulama Indonesia Sintang  sedang berembuk agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang dapat memecah belah rasa persatuan dan kesatuan.

"Semua pihak supaya tidak terprovokasi. Bisa memberikan arahan yang menyejukkan kepada umat muslim di  Kabupaten Sintang," demikian Suhadi menegaskan dan mengimbau.

Berikut pesan yang disampaikan Andreas:

1. Masyarakat Kabupaten Sintang khususnya warga Dayak Kabupaten Sintang menolak kedatangan Tengku Zulkarnain dan melarang untuk menginjakkan kaki di tanah Kabupaten Sintang.

2. Warga Dayak Kabupaten Sintang menolak kedatangan Tengku Zulkarnaen, dikarenakan adanya statement/pernyataan dari Tengku Zulkarnaen, yang sebagai Wasekjen MUI Pusat di salah satu media sosial yang menyinggung perasaan warga masyarakat Dayak.

3. Bahwa warga Dayak Kabupaten Sintang tidak membenci MUI, namun lebih kepada oknum dalam hal ini Wasekjen MUI pusat Tengku Zulakrnain yang telah menghina suku Dayak.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya