Aksi Gemes Polwan Cantik Serukan Antikorupsi

Games hanyalah salah satu wadah sosialisasi untuk mengedukasi nilai-nilai antikorupsi sejak dini kepada warga dan anak-anak.

oleh Eka Hakim diperbarui 19 Jan 2017, 13:33 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 13:33 WIB
Polwan Cantik Serukan Antikorupsi Lewat Games
Games hanyalah salah satu wadah sosialisasi untuk mengedukasi nilai-nilai antikorupsi sejak dini. (Liputan6.com/Eka Hakim).

Liputan6.com, Bone - Ada yang unik dilakukan sejumlah polwan cantik dalam menyerukan antikorupsi di Bone, Sulawesi Selatan. Para polwan yang tergabung dalam komunitas Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) itu menyerukan antikorupsi kepada warga dan anak-anak di kampung kelahiran Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

Kegiatan untuk menanamkan pencegahan tindakan koruptif itu dilakukan melalui sebuah games. Para polwan ini mengajak warga bermain games yang disebut dengan SPAK Games.

"Wajah-wajah antusias ibu PKK dan anak-anak dalam mengikuti instruksi fasilitator dalam permainan sangat kelihatan dan mereka semua menikmati dan mudah paham," ujar Agen SPAK Polres Bone, AKP Zulaini R Tampilang kepada Liputan6.com, Rabu (18/1/2017).

Zulaini mengatakan, SPAK Games hanyalah salah satu wadah sosialisasi untuk mengedukasi nilai-nilai antikorupsi sejak dini kepada warga dan anak-anak. Mereka bisa diberi pemahaman antikorupsi melalui game.

Melalui permainan tersebut, para warga yang terdiri dari ibu PKK serta anak-anak dikenalkan SEMAI atau sembilan nilai antikorupsi dan MAJO yang mengajarkan tentang lima poin berkaitan dengan korupsi.

Lima poin MAJO yang diajarkan kepada mereka, yakni pertama, tentang perilaku koruptif atau tindak pidana korupsi. Kedua, sikap anti korupsi dan peran serta masyarakat. Ketiga, tentang suap. Keempat, tentang gratifikasi. Kelima, tentang apa yang dimaksud dengan pencucian uang.

Sosialisasi menggunakan wadah permainan atau game tersebut diakui Zulaini pertama kali dilakukan serentak di beberapa sekolah di wilayah Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone.

"Permainan dibuat sefleksibel mungkin agar anak-anak merasa senang main bersama polwan dalam mengikuti setiap game. Hasilnya mereka berebutan menjawab sejumlah pertanyaan dalam permainan yang dilaksanakan," kata Zulaini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya