Dalam 4 Hari, 8 Warga Brebes Tenggelam di Sungai

Korban tenggelam terakhir adalah dua siswa Madrasah Tsanawiyah yang hilang usai bermain sepak bola.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 26 Jan 2017, 07:33 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2017, 07:33 WIB
 Dalam 4 Hari, 8 Warga Brebes Tenggelam di Sungai
Korban tenggelam terakhir adalah dua siswa Madrasah Tsanawiyah yang hilang usai bermain sepak bola. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Ratusan warga Desa Sengon, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dihebohkan dengan tenggelamnya dua bocah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Sungai Kabuyutan di desa setempat, Rabu, 25 Januari 2017, sekitar pukul 10.00 WIB.  

Kedua korban yang kini masih hilang belum ditemukan adalah Bayu (13) dan Salman (13), siswa kelas VII MTs Albukhori. Mereka merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Sengon.  

Informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com di lokasi kejadian, sebelum peristiwa nahas terjadi dua bocah itu, mereka baru saja selesai bermain sepak bola dengan teman sekelasnya di lapangan desa setempat.  

Lokasi lapangan itu berada tepat di tepi Sungai Kabuyutan. Usai olahraga bersama gurunya Mahfudin (32), para siswa diminta untuk kembali ke sekolahnya yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari lapangan.

Namun, 15 siswa MTs bukannya langsung kembali ke sekolahnya malah menuju Sungai Kabuyutan untuk mencuci pakaiannya dan sekaligus mandi bersama. Padahal, saat itu kondisi arus Sungai Kabuyutan deras akibat beberapa jam sebelumnya turun hujan lebat di desa setempat.  

"Tadi saya sama teman-teman habis selesai olahraga sepak bola disuruh cuci pakaian di pinggir sungai sama Pak Guru. Karena pakaiannya kotor kena lumpur coklat," ucap Fakih (13), teman korban di lokasi kejadian.  

Ia menambahkan, saat bersama-sama dengan temannya berada di pinggir sungai untuk mencuci pakaian, Bayu dan Salman malah nekat berenang ke tengah sungai dengan menggunakan batang pelepah pisang.  

"Pak Guru nyuruhnya kalau mau cuci pakaian di pinggir sungai saja, tapi malah Bayu dan Salman berenang ke tengah gandulan pakai debok pisang (pelepah). Tiba-tiba saat berenang itu, pegangan tangannya lepas dan akhirnya tenggelam," dia menambahkan.  

Ia, teman-teman serta gurunya panik saat mengetahui dua siswa hilang tenggelam di Sungai Kabuyutan. Mereka lalu berteriak minta tolong.

"Kejadiannya cepat banget. Dua teman saya yang tenggelam sempat teriak minta tolong sebelum hilang tenggelam," kata dia.

Kedua bocah tenggelam itu diduga tidak bisa berenang saat bermain di Sungai Kabuyutan yang memiliki kedalaman mencapai 3 meter. Hingga pukul 16.00 WIB, tim gabungan yang terdiri dari warga, aparat TNI, Polri dan SAR Brebes masih mencari dan menyisir lokasi kejadian.  

Diperkirakan kedua korban masih berada di dasar Sungai Kabuyutan. Pasalnya, menurut keterangan warga setempat, jika arus sungai dangkal warga setempat sering kali memanfaatkan lumpur di sungai untuk membuat batu bata.  

Dasar Sungai Kabuyutan itu pun memiliki kubangan dengan kedalaman yang bervariasi mulai 2 meter hingga 3 meter. "Sungai ini sebenarnya nggak begitu deras arusnya Mas kalau musim kemarau. Tapi kalau musim hujan seperti ini arusnya deras, apalagi di titik hilangnya kedua korban itu di dasarnya ada cekungan dalam bekas pengerukan lumpur untuk pembuatan batu bata," ucap Bambang (40), warga setempat.

Kejadian tenggelamnya dua bocah ini, baru pertama kalinya sejak dua tahun belakangan. Selain itu, juga kondisi arus sungai dan debit air Sungai Kabuyutan saat ini lebih tinggi.  

"Sebelumnya memang sudah pernah terjadi di sungai ini, tapi sekitar 2 tahun lalu. Tapi kondisinya berbeda, sungai yang sekarang ini lebih deras dan debit airnya juga lebih banyak," kata dia.  

8 Korban Tenggelam dalam Empat Hari

Dalam empat hari terakhir ini, sudah delapan warga tenggelam. Dua di antaranya meninggal dunia merupakan warga Kabupaten Brebes. Kejadian pertama, pada Minggu, 21 Januari 2017, perahu yang ditumpangi lima pemancing terbalik di waduk Malahayu, Kecamatan Banjarharjo.

Akibatnya, satu pemancing di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua hari berselang, pada Selasa, 23 Januari 2017, tiga warga Kecamatan Salem menjadi korban tenggelam di sungai Cibinong.

Satu korban di antaranya meninggal dunia dan ditemukan jasadnya berjarak lebih dari 50 km di Sungai Jatirokeh, Kecamatan Songgom, Rabu siang, 25 Januari 2017, sekitar pukul 13.00 WIB.  

"Kami mengimbau kepada warga Brebes agar waspada dan jangan mandi di sungai dulu saat musim hujan seperti sekarang ini. Karena sudah beberapa kali kejadian orang tenggelam di sejumlah tempat yang berbeda dalam beberapa hari belakangan ini," ucap Mashudi.  

Ia menerangkan, jajaranya menerjunkan Pol Air lengkap dengan perahu karet dan pelampung untuk membantu pencarian serta penyisiran di lokasi kejadian.

"Mudah-mudahan dua bocah yang hilang tenggelam ini segera ditemukan. Kami juga sudah turunkan petugas Pol Air ke lokasi untuk membantu warga dan SAR melakukan pencarian korban," dia memungkasi. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya