Liputan6.com, Manado - Seekor anoa betina bernama Denok melahirkan bayi anoa jantan pada Selasa, 7 Februari 2017. Kondisi bayi Anoa itu kini stabil meski tetap dirawat intensif di penangkaran milik Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Manado.
Kepala BP2LHK Doddi Garnadi dan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Agustinus Rantulembang memastikan Denok dan anaknya menerima perawatan maksimal, baik sebelum maupun pasca-persalinan.
"Bayi dan induknya sekarang sehat, harapan kami mudah-mudahan terus sehat," ujar Doddi, Rabu, 8 Februari 2017.
Sejak 2015 hingga saat ini, Denok sudah tiga kali melahirkan. Namun, dua anak yang dilahirkannya itu tidak berumur panjang. Pada persalinan ketiganya, anak Denok terlahir sehat. Baik ibu maupun bayi anoa itu ditangani drh Adven Simamora serta tim Anoa Breeding Centre Manado.
Persalinan Denok ternyata cukup menegangkan. Adven yang mengawal proses tersebut sejak awal mengatakan tanda-tanda anoa betina itu akan beranak sudah dimulai sejak pukul 11.00 Wita.
"Denok ini adalah anoa yang ramah. Kalau dipanggil dia akan mendekat dan mengikuti, tapi ketika mulai kontraksi dia terlihat menjauh," tutur perempuan jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali itu.
Baca Juga
Pada sore hari sekitar pukul 17.00 Wita baru ketahuan posisi janin ternyata sungsang. Adven yang didampingi drh Fanny melakukan upaya reposisi sekaligus penarikan.
"Upayanya berhasil, kaki depan dan kepala mulai keluar setelah kami lakukan reposisi," kata dia.
Setelah ari-ari dibersihkan serta injeksi vitamin, beberapa saat kemudian anoa betina itu mulai mendekati anaknya. Ia juga mulai beraktivitas seperti biasa.
Keramahan Denok ditampakkan saat para jurnalis mendatangi hewan langka itu di lokasi penangkaran. Adven yang memanggil Denok dari luar pagar pembatas, langsung didekati dan ditengadahkan kepalanya seolah minta dibelai.
Di belakang Denok, si bayi mungil yang sudah bisa berjalan mengikutinya. Adven pun ikut membelai Anoa kecil tersebut.
"Saat dilahirkan hewan ini beratnya 5,2 kilogram dan panjang 49 senti," ucap dia.
Anoa yang juga biasa disebut sapi hutan merupakan hewan langka dari Pulau Sulawesi yang populasinya kian menipis. Catatan tim Anoa Breeding Centre Manado, jumlah hewan itu sekarang tak lebih 2 ribuan ekor.
BP2LHK Manado hingga kini telah menangkar delapan ekor Anoa, termasuk yang baru dilahirkan. Kebanyakan anoa hasil penangkaran merupakan sitaan atau diserahkan secara sukarela oleh masyarakat.
Advertisement