Padi Nuklir Meluncur, Amankah Dikonsumsi?

Ada berbagai keunggulan padi nuklir ini, namun amankah dikonsumsi setelah menjadi beras?

oleh Fajar Eko NugrohoGun ES diperbarui 04 Mei 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 11:30 WIB
Padi Nuklir
Ada berbagai keunggulan padi nuklir ini, namun amankah dikonsumsi setelah menjadi beras? (Liputan6.com/Gunanto).

Liputan6.com, Purbalingga - Pemerintah Kabupaten Purbalingga bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengembangkan varietas padi hasil rekayasa teknologi nuklir. Padi nuklir yang diberi nama Inpari Sidenuk (Si Dedikasi Nuklir) itu merupakan varietas yang diklaim berumur lebih pendek, produktivitas tinggi dan lebih tahan terhadap hama penyakit.

"Potensi produktivitas padi varietas Inpari Sidenuk rata-rata per hektare bisa mencapai 9-10 ton," ujar Sekretaris Utama BATAN Falconi Margono saat tanam perdana varietas tersebut di Desa Senon, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Rabu 3 Mei 2017.

Kata Falconi, selain produktivitas yang tinggi, berasnya juga memiliki rasa yang pulen. Dengan berbagai keunggulan tersebut, rekayasa teknologi nuklir yang diterapkan pada tanaman padi diharapkan mampu membawa keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Penyebaran varietas unggul tersebut di Kabupaten Purbalingga dilakukan pada lahan seluas 23 hektar yang ada di 3 kecamatan lumbung padi di kabupaten tersebut, yaitu, di Kecamatan Kemangkon, Kalimanah, dan Bukateja.

BATAN saat ini telah menghasilkan 22 varietas padi nuklir yang sudah dikembangkan sejak 1982. Varietas-varietas padi 'nuklir' tersebut setidaknya telah ditanam di berbagai wilayah Indonesia dengan luasan kurang lebih 3 juta hektar.

Meskipun hasil radiasi nuklir tidak akan berdampak pada beras yang dihasilkan. Namun masyarakat tidak perlu takut dan khawatir, sumber radiasi itu tidak ada kaitannya setelah menjadi beras.

"Hasil teknologi nuklir sangat aman untuk dikonsumsi," tambahnya.

Sementara itu Bupati Purbalingga Tasdi menyambut baik kerjasama dengan Batan ini. Pengembangan varietas unggul hasil penelitian BATAN tersebut diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani Purbalinga.

"Mudah-mudahan target surplus beras 81 ribu ton tahun ini bisa tercapai, petani lebih sejahtera dan kita bisa ekspor beras lagi," katanya.

Ia berharap kerjasama tersebut tak hanya untuk mengembangkan padi nuklir saja, tetapi bisa berlanjut dan diperluas di bidang yang lain. "Dulu, kita mengenal nuklir hanya untuk senjata ternata teknologi nuklir bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Tasdi.

Kerja Sama Manfaatkan Nuklir

Purbalingga dan BATAN MoU
Pemkab Purbalingga dan BATAN kerja sama dengan manfaatkan nuklir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho).

BATAN bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam rangka pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.

Adapun kerjasama BATAN dan Pemkab ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan di Ruang Operation Room Graha Adiguna, Rabu 3 Mei 2017 yang dilanjutkan dengan Sosialisasi Nuklir untuk Kesejahteraan.

Falconi mengatakan, MoU yang dilakukan antara BATAN dan Purbalingga guna mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Pemkab Purbalingga.

Selain itu penandatanganan tersebut bertujuan untuk memanfaatkan hasil-hasil riset, ilmu pengetahuan dan tenaga nuklir dalam mendukung perkembangan berkelanjutan di Purbalingga.

"Dengan potensi SDM yang ada di Purbalingga kita dapat memanfaatkan hasil riset dan ilmu pengetahuan untuk perkembangan Purbalingga," ungkapnya.

Ruang lingkup kerjasama antara BATAN dan Pemkab Purbalinga, yakni di sektor penelitian, pengembangan, dan perekayasaan ilmu pengetahuan. Tidak hanya itu sektor lain yang dijadikan lingkup kerjasama juga mencakup pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kesehatan dan lingkungan, imbuhnya.

Di sisi lain, Falconi berharap dengan kerjasama yang telah dilakukan dengan Pemkab bisa bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dimana dapat memanfaatkan bantuan, tenaga ahli ataupun teknisi yang ada. Sehingga kerjasama dapat berjalan dengan baik antar kedua belah pihak dan masyarakat dapat mengenal manfaat nuklir, katanya.

"Jadi kita mengenal nuklir tidak hanya untuk persenjataan atau perang saja melainkan untuk perdamaian juga kesejahteraan masyarakat," ujar Falconi.

Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir BATAN, Hendig Winarno dalam sosialisasi juga menerangkan ada berbagai aplikasi teknologi nuklir yang digunakan di beberapa sektor kehidupan.

Hal tersebut menilik kondisi dan permasalahan yang ada maka dibutuhkan solusi yang tepat sebagai upaya pemecahan masalah.

"Ternyata nuklir mampu menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang timbul di beberapa sektor kehidupan salah satunya sektor pertanian," kata Hendig.

Bupati Purbalingga, Tasdi menyampaikan dengan adanya MoU antara BATAN dan Pemkab, masyarakat dapat mengenal berbagai manfaat dari tenaga nuklir yang dapat diterapkan di berbagai elemen kehidupan.

Dengan hadirnya pakar pendidikan, pertanian, kesehatan, juga pakar lainnya maka diharapkan dapat mengembangkan nuklir di berbagai sektor kehidupan khususnya di Purbalingga, harap Tasdi.

"Seperti halnya pada bidang pertanian, varietas Sidenuk bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat Purbalingga," kata Tasdi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya