Liputan6.com, Pekanbaru - Satu persatu tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau pada Jumat 5 Mei 2017 menyerahkan diri ke polisi. Sebelumnya para tahanan kabur itu pergi ke rumah masing-masing kemudian diantar ke kantor polisi dekat.
Menurut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK, yang baru saja menyerahkan diri tahanan bernama Fahrizal. Dia terjerat kasus pencurian kekerasan dengan vonis 4 tahun dan sudah menjalani masa tahanan 5 bulan.
"Fahrizal ini diantarkan langsung keluarganya ke Rutan di Jalan Sialang Bungkuk malam tadi," kata mantan Kapolres Pelalawan ini, Sabtu malam 6 Mei 2017.
Advertisement
Selanjutnya ada tahanan bernama Muhammad Rizki, Yusuf, dan Durno Santoso yang ikut menyerahkan diri. Mereka diantar keluarganya ke kantor polisi terdekat, kemudian diantarkan ke rutan untuk menjalani sisa masa tahanan.
Baca Juga
"Sebelumnya ada pula di Kampar menyerahkan diri karena ingin bertemu dengan adik kandungnya. Sudah banyak yang menyerahkan diri, dan diminta kepada tahanan lainnya juga melakukan hal serupa," sebut Guntur.
Sejauh ini, sudah ada 231 tahanan kabur dari Rutan Sialang Bungkuk yang kembali. Sebagian besar ditangkap dalam pelariannya, bahkan ada yang sudah berada di kabupaten lain, seperti Bengkalis, Siak, dan Pelalawan.
Tahanan kabur yang tertangkap ini, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dipindahkan ke sejumlah Lembaga Pemasyarakatan dan rutan yang ada di kabupaten serta kota di Riau. Tujuannya menghindari adanya pengaruh buruk terhadap tahanan lainnya.
"Ya, dipisahkan supaya tidak mempengaruhi tahanan lainnya," sebut Guntur.
Sebelumnya menurut Dirjen Pemasyarakatan Kemenkum-HAM I Wayan K Dusak, ada 448 tahanan kabur setelah bentrok dengan petugas pada Jumat siang lalu. Pengejaran terus dilakukan oleh pihak Polri dibantu masyarakat.
Pada Sabtu pagi, kondisi di kutan sudah kondusif. Para tahanan sudah kembali ke bloknya masing-masing. Kepolisian dan TNI sebagiannya sudah ditarik dari dalam Rutan, dan hanya berada di luarnya saja.
"Perbaikan sel dan barang rusak mulai dilakukan. Dapur dan tempat makan sudah diaktifkan lagi," kata I Wayan kepada wartawan di Rutan tersebut.
Kondusifnya situasi rutan membuat polisi saat ini fokus memburu tahanan kabur lainnya. Ratusan personil, berdasarkan perintah Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, disebar ke sejumlah wilayah dan melaksanakan razia.
"Sekarang kita fokus mencari tahanan kabur," tambah Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto.
Malam Rusuh di Rutan Pekanbaru
Sebanyak tiga unit mobil yang berada di dalam gedung rutan hancur. Petugas kepolisian telah mengeluarkan dua dari tiga mobil tersebut, sedangkan satu mobil lainnya tetap berada di dalam gedung karena dalam kondisi hangus terbakar.
Dua mobil yang berhasil dikeluarkan tersebut adalah Daihatsu Terios BM 1073 FD dan Daihatsu Ayla tanpa plat nomor. Kedua mobil bewarna silver itu terlihat mengalami kerusakan lebih dari 60 persen selain seluruh kaca dalam keadaan pecah.
Sementara itu, satu unit mobil lainnya yang dalam kondisi hangus terbakar dibiarkan berada di dalam gedung rutan. Mobil itu berjenis minibus Toyota Avanza.
Mobil-mobil itu dirusak pada Jumat malam saat situasi rutan memanas. Saat itu situasi sempat kembali memanas yang diduga akibat kehadiran personel polisi yang mengamankan Rutan Sialang Bungkuk.
Saat itu ratusan tahanan yang masih menguasai Rumah Tahanan (Rutan) Sialang Bungkuk, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru makin beringas. Tak hanya melempar batu, tahanan juga membakar mobil.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK dikonfirmasi menyebut mobil itu berada di bengkel dalam Rutan. Bengkel ini sengaja dibuat bagi tahanan sebagai bentuk pembinaan.
Selain mobil, sejumlah tahanan juga membakar ban dan kayu-kayu yang ada di rutan. Apinya terlihat jelas dari luar diserta dengan bumbungan asap cukup tinggi.
Aksi pembakaran ini terjadi di sisi kanan rutan, tepatnya di gerbang di mana sebelumnya sekitar 200 tahanan kabur. Sementara di sisi rutan sebelah kanan, tahanan melempar batu dari dalam.
Warga yang memadati sisi luar rutan diminta petugas Polri bersama TNI supaya meninggalkan lokasi. Pihak berwenang tidak ingin warga terkena lemparan batu yang bisa mengakibatkan luka serius.
"Kepada warga supaya tidak mendekat ke Rutan, mohon tinggalkan lokasi," teriak petugas memakai pengeras suara.
Hingga pukul 24.00 WIB, ratusan personil Brimob, Sabhara, TNI, Satpol PP dan petugas pemadam kebakaran masih bersiaga. Rutan masih dikuasai ratusan tahanan yang meminta tuntutannya segera dipenuhi.
Advertisement