Bangkai Hewan Raksasa Hebohkan Warga Pesisir

Bangkai hewan itu memiliki dua tulang terpisah seperti gading gajah yang menjurus ke depan dengan panjang sekitar 5 meter.

oleh Abdul Karim diperbarui 11 Mei 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2017, 15:00 WIB
Bangkai Hewan Raksasa Terdampar
Bangkai hewan itu memiliki dua tulang terpisah seperti gading gajah yang menjurus ke depan dengan panjang sekitar 5 meter. (Liputan6.com/Abdul Karim).

Liputan6.com, Seram - Warga di Dusun Hulung Desa Iha, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, menemukan bangkai hewan raksasa dengan panjang sekitar 22 meter dan lebar 4 meter. Bangkai hewan itu ditemukan warga pesisir Pulau Seram, Rabu pagi, 10 Mei 2017.

Bangkai hewan itu memiliki dua tulang terpisah seperti gading gajah yang menjurus ke depan dengan panjang sekitar 5 meter. Bangkai hewan itu ditemukan pukul 10.00 WIT oleh beberapa anak kecil yang sedang bermain di pesisir pantai Dusun Hulung Desa Iha Kecamatan Huamual.

"Bersamaan dengan itu, di seberang jalan mereka melihat Babinsa Desa Iha, karena takut, anak-anak ini tidak berani mendekatinya, lalu dilaporkan kepada Babinsa," kata Camat Huamual Alberto Maulani yang dihubungi, Liputan6.com.

Babinsa yang diketahui bernama Rahim Tomia lalu meneruskan informasi kepada Camat Huamual yang langsung meninjau lokasi penemuan bangkai hewan raksasa. Beberapa bagian tubuh hewan itu masih utuh seperti perut dan kepala.

Bangkai tersebut juga belum bisa dipastikan jenis ikan atau cumi. Mengingat ada dua tulang di sebelah kanan dan kiri yang menjulur ke depan layaknya gading gajah. "Saya belum pernah melihat ikan seperti ini sebelumnya," katanya.


Bangkai hewan itu memiliki dua tulang terpisah seperti gading gajah yang menjurus ke depan dengan panjang sekitar 5 meter. (Liputan6.com/Abdul Karim).

Menurut Camat, temuan bangkai misterius sudah dilaporkan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Provinsi Maluku, dan juga Dinas Perikanan Kabupaten SBB serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku.

Dipastikan, Kamis 11 Mei tim akan turun mengamati bangkai tersebut dan mengambil langkah-langkat yang dibutuhkan.

Bangkai hewan tersebut berada di atas tanah jika air surut dan akan mengapung jika air laut pasang. Untuk sampai di lokasi, hanya butuh 20 menit menggunakan sepeda motor dari Desa Iha Kecamatan Huamual. Camat menambahkan, saking besarnya, perut hewan itu bisa menelan 12 orang.

"Tadi Babinsa  saat mendekatinya dia sesumbar mengatakan, perutnya ini bisa memakan satu regu,"  ucap dia.

Bangkai Paus?

Bangkai Hewan Raksasa Terdampar
Bangkai hewan itu memiliki dua tulang terpisah seperti gading gajah yang menjurus ke depan dengan panjang sekitar 5 meter. (Liputan6.com/Abdul Karim).

Hewan raksasa ini diduga kuat merupakan ikan paus. Asrul, warga setempat menemukannya pada Selasa malam sekitar pukul 21.00 WIT atau beberapa jam sebelum penemuan ini menghebohkan warga pada keesokan harinya.

Asrul awalnya mengira bangkai hewan itu hanya perahu yang sedang bersandar. Lantaran penasaran, keesokan harinya sekitar pukul 09.00 WIT, ia kembali mendatangi tempat tersebut untuk melihat secara pasti makhluk raksasa ini.

Tiba di lokasi setempat, ternyata makhluk raksasa yang dikira perahu itu diduga merupakan seekor paus. Asrul lalu melapor ke masyarakat terkait terdamparnya hewan tersebut.

Belum diketahui pasti penyebab makhluk raksasa ini terdampar, namun berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, makhluk ini sudah mati sekitar tiga hari lalu. Karena saat ditemukan dari tubuh hewan itu sudah mengeluarkan aroma tidak sedap.

Warga berharap, pemerintah daerah segera mengambil langkah cepat untuk mengevakuasi mamalia raksasa itu. Pasalnya, bangkai paus tersebut ditakutkan dapat mencemari laut sekitar.


Bangkai hewan itu memiliki dua tulang terpisah seperti gading gajah yang menjurus ke depan dengan panjang sekitar 5 meter. (Liputan6.com/Abdul Karim).

Saat ini warga sekitar juga sudah berupaya memindahkan makhluk raksasa tersebut menggunakan alat seadanya.

Sejak makhluk raksasa yang ditaksir beratnya mencapai 35 ton itu ditemukan, pemerintah belum mengambil langkah untuk mengevakuasinya. Ditakutkan, jika pemerintah lamban dalam mengambil langkah, hewan ini akan menyebarkan virus berbahaya dan mengancam kondisi kesehatan masyarakat.


 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya