Ciri Khas Letusan Gunung Marapi

Dalam dua erupsi pada Minggu lalu, Gunung Marapi menyemburkan abu masing-masing setinggi 300 meter dan 700 meter dari puncak gunung.

oleh Arie Nugraha diperbarui 06 Jun 2017, 12:31 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 12:31 WIB
Marapi Meletus
Gunung Marapi Meletus (Foto: BNPB)

Liputan6.com, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Alam (ESDM) menyebutkan, aktivitas vulkanik berupa letusan di Gunung Marapi merupakan erupsi tipe vulkanian kecil. Gunung api yang ada di Kabupaten Tanah Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat itu beberapa kali erupsi sejak Minggu 4 Juni 2017.

Dalam dua erupsi pada Minggu lalu, gunung api yang punya ketinggian 2.891 mdpl itu menyemburkan abu masing-masing setinggi 300 meter dan 700 meter dari puncak gunung.

Kepala PVMBG Badan Geologi ESDM, Kasbani menjelaskan, tipe vulkanian kecil Gunung Marapi itu adalah berupa lontaran bom vulkanik yang menyebar di sekitar kawah yang disertai kepulan abu hitam tebal dan menyebar sesuai arah angin. Tipe ini menjadi ciri khas Gunung Marapi ketika erupsi.

"Erupsi ini merupakan ciri khas Gunungapi Marapi yang jarang disertai awan panas dan letusan berlangsung dalam waktu singkat," ujar Kasbani kepada Liputan6.com, Senin 5 Juni 2017.

Kasbani mengatakan kegempaan sebelum letusan, tidak tercatat adanya gempa-gempa vulkanik dan hanya terekam gempa tektonik jauh. Dia menjelaskan baru setelah erupsi atau letusan, beberapa gempa hembusan mulai terekam alat.

Status Gunung Marapi sendiri sudah lama di Level II atau Waspada dengan rekomendasi masyarakat sekitar dan pengunjung gunung api tidak diperbolehkan mendaki dan masuk dalam radius tiga kilometer dari kawah.

"Marapi merupakan gunung api aktif yang dikelilingi oleh kota dan kabupaten terdekat seperti Bukittinggi, Payakumbuh, Batusangkar, dan Padangpanjang di Sumatera Barat," jelas Kasbani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya