Liputan6.com, Kupang - Anggota Polres Kupang Kota Aiptu Fransisco de Araujo diduga tembak diri sendiri di rumahnya. Saat dibawa ke rumah sakit, Aiptu Fransisco masih hidup.
"Dugaan menembak diri yang dilakukan anggota Polres Kupang Kota Aiptu Fransisco de Araujo, Kanit PAM Obvit Polres," ucap Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abast di Kupang, Selasa (6/6/2017).
Peristiwa ini, mulanya diketahui saksi Saladin yang mendengar suara tembakan sekitar pukul 07.30 Wita di rumah Aiptu Fransisco, Jalan Nangka, Oebobo, Kupang. Saksi bergegas memanggil tetangganya.
Selanjutnya, anggota Paminal Polres Kupang Kota bersama warga sekitar masuk ke dalam rumah dan mendobrak pintu kamar korban.
Baca Juga
"Setelah berhasil membuka pintu, korban sudah tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi bersimbah darah di bagian kepala dan saat itu masih bernapas," ujar Jules.
Polisi yang diduga tembak diri sendiri itu langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kupang. Sementara senjata api yang digunakan, ditemukan di lantai.
Advertisement
"Saat ini korban masih ditangani oleh pihak rumah sakit. Korban tidak pernah mempunyai masalah dengan keluarga maupun dengan siapa pun," tutur Jules Abast.
Sempat Antar Anaknya
Anggota Polres Kupang Aiptu Fransisco de Araujo yang diduga menembak kepalanya sendiri sempat mengantarkan anak pada pagi hari.
Namun, beberapa jam kemudian, Fransisco tergeletak di kamar dalam kondisi kritis.
"Pagi pukul 06.30 Wita korban masih antar anak bungsunya ke sekolah," ujar salah seorang kerabat yang menolak namanya disebutkan, Selasa (6/6/2017).
Korban dikenal pendiam dan tidak mempunyai masalah keluarga.
"Orangnya pendiam dan kalem. Bersama istri juga tidak ada masalah," tutur dia.
Advertisement
Pistol Diamankan
Kapolres Kupang Kota AKBP Anton CN menjelaskan, polisi sudah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sudah menyita senjata api yang digunakan anggotanya untuk menembak kepalanya sudah diamankan.
Polisi juga tengah memeriksa beberapa saksi yang pertama menolong korban di TKP. "Senjatanya sudah kami amankan dan sudah olah TKP tadi tinggal kita simpulkan," ujar Kapolres Kupang Kota kepada Liputan6.com, Selasa (6/6/2017).
Menurut Anton, senjata yang digunakan anggotanya jenis pistol revolver. Seluruh anggota Polri yang memegang senjata api, imbuh dia, semuanya melalui tes psikologi.
"Yang bersangkutan punya izin untuk pegang senjata tadi sudah diperiksa," ujar Anton.
Dia juga menyayangkan anggotanya yang tembak diri sendiri. Adapun terkait biaya pengobatan akan ditanggung dinas Polri.
"Sangat disayangkan dengan aksi ini. Saya harap ini pertama dan terakhir," kata Anton.