Liputan6.com, Cirebon - Menyadari harga mangga gedong gincu tak selalu stabil, warga Cirebon berinisiatif mengolahnya menjadi sirup. Ditambah gula, sirup gedong gincu kini menjadi salah satu oleh-oleh buruan wisatawan, terutama saat musim Lebaran.
Salah satu produsen dan penjual, Uun Unerie mengaku biasanya memproduksi 600 botol sirup mangga gedong gincu ukuran 600 ml. Mangga yang diolah merupakan mangga gedong gincu kualitas 2. Meski begitu, ia menjamin tidak menghilangkan rasa dan aroma asli mangga ketika diolah menjadi minuman segar.
Baca Juga
Advertisement
"Grade 2 yang kami beli dari petani. Kalau yang grade 1 kan memang khusus untuk diekspor. Jadi, pengunjung yang ke Cirebon mau menikmati mangga gedong gincu namun bukan musimnya, bisa mencicipi sirupnya dengan rasa dan aroma yang sama seperti makan mangga," kata Uun yang juga pemilik Sirup Michiko Mangga Gedong Gincu kepada Liputan6.com, Selasa, 20 Juni 2017.
Ia mengatakan setiap momen mudik dan balik Lebaran, permintaan sirup meningkat tiga kali lipat. Sebagian besar pemesan sirup khas Cirebon tersebut adalah toko oleh-oleh khas Cirebon yang menjual dengan kisaran Rp 30 ribu per botol.
Jika awalnya kewalahan menerima pesanan, ia kini sudah bisa mengantisipasi. "Alhamdulillah, pasar menerima produk olahan kami dan sudah tersebar di 50 toko oleh-oleh khas Cirebon baik skala besar maupun skala kecil," kata dia.
Bagi Uun, kebijakan pemerintah menggenjot UMKM dan banyaknya tingkat kunjungan ke Cirebon saat libur membawa berkah bagi para pelaku UMKM. "Pokoknya berkah UMKM apalagi kalau libur panjang pasti wisatawan banyak yang liburan ke Cirebon dan pulang pasti mampir ke toko oleh-oleh," ujar Uun.