Liputan6.com, Garut - Meskipun plang peringatan berisi larangan berenang terpasang hampir di semua pantai selatan Garut, masih banyak wisatawan yang membandel dam sulit diatur. Mereka seolah lupa walau banyak korban tewas berjatuhan akibat terseret ombak pantai pesisir selatan Jawa Barat yang terkenal ganas itu.
Kepala Basarnas Jawa Barat, Slamet Riyadi mengatakan salah satu satu kendala kembali terulangnya jatuh korban terseret ombak pantai selatan Garut, karena pengunjung yang datang sulit mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
"Kesadaran pengunjung masih kurang, buktinya masih ada saja yang nekat berenang ke pantai padahal sudah ada kejadian yang terbawa arus," katanya, Jumat, 30 Juni 2017.
Instansinya beserta seluruh petugas balawisata yang berjaga, tak hentinya terus mengingatkan dan meminta agar seluruh pengunjung waspada dan menghindari bermain atau berenang di bibir pantai. Buktinya, masih ada saja yang membandel.
"Kami meminta agar wisatawan mematuhi seluruh aturan yang berlaku seperti larangan untuk tidak berenang di zona merah pantai yang memiliki ombak besar," ujarnya.
Baca Juga
Tercatat selama liburan lebaran Idul Fitri tahun ini, enam wisatawan lokal terseret ombak. Dari jumlah itu, dua di antaranya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, sementara empat sisanya belum ditemukan rimbanya.
"Kami akan terus mengupaya pencarian sampai ditemukan seluruh korban," kata dia.
Hal yang sama disampaikan Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut Tri Andri. Menurut dia, berulangnya kejadian wisatawan terseret ombak pantai selatan akibat kelalaian mereka terhadap peringatan bahaya di sepanjang pantai.
"Sudah kami ingatkan terus menerus, tapi banyak yang tidak memperhatikan larangan," ujarnya.
Menurut dia, meskipun memiliki panorama alam yang indah, pantai Garut selatan sangat tidak cocok untuk berenang. Ia menyatakan selama musim libur Lebaran tahun ini, sudah empat wisatawan terseret ombak di dua lokasi pantai yang berbeda.
Jay Subiakto, salah satu warga Garut selatan, menambahkan salah satu masalah klasik yang belum dipecahkan hingga sekarang, yakni minimnya kesadaran pengunjung untuk mematuhi aturan di sepanjang pantai.
"Plang peringatan banyak, tapi ya memang tingkat kesadaran masih rendah serta belum tumbuh jiwa kewisataannya, sehingga banyak melanggar," ujar dia.
Untuk itu, ia bersama tokoh masyarakat serta aparat pemerintahan terus mengingatkan dan menghimbau agar menaati aturan yang berlaku. Ini sudah jadi persoalan besar sebab kerap menimbulkan korban baru akibat terbawa arus ombak laut," ujar Jay.
Â
Advertisement
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: