Kawah Sileri Fluktuatif, Petugas Pos Pemantau Dieng Pasang CCTV

Pemasangan CCTV ini dilakukan untuk membantu petugas pemantau menganalisis aktivitas Kawah Sileri di Pegunungan Dieng.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 10 Jul 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 06:30 WIB
Kawah Sileri
Pos Pemantau Gunung Api Dieng PVMBG memasang CCTV di Kawah Sileri. (Foto: BPBD Banjarnegara/Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banjarnegara - Petugas Pos Pemantau Gunung Api Dieng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memasang Closed-Circuit Television atau CCTV untuk memantau aktivitas Kawah Sileri di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pemasangan CCTV ini dilakukan untuk membantu petugas pemantau menganalisis aktivitas Kawah Sileri di Pegunungan Dieng, yang cenderung masih fluktuatif.

"CCTV itu dipasang untuk mengamati aktivitas kawah secara visual, seperti ketinggian asap dan warna asap," ucap Kepala Pos Pemantau Gunung Api Dieng, Surip, Minggu, 9 Juli 2017.

Buat menghindari kerusakan sebagaimana peralatan pemantau aktivitas lainnya akibat erupsi Kawah Sileri, Surip menjelaskan, pemasangan CCTV dilakukan di titik yang relatif aman, yakni jarak 200 meter dari pinggir Kawah Sileri.

"Untuk CCTV itu untuk pemantauan secara visual. Jadi untuk ketinggian asap, warna asap, nanti secara visual CCTV dikirim ke pos," ujarnya.

Menurut Surip, pemasangan CCTV ini juga dilakukan lantaran alat pengukur suhu dan pencatat multigas (multigas reader) rusak akibat letusan Kawah Sileri yang terjadi pekan lalu. Sampai saat ini, belum dipasang lagi alat pengganti, sehingga sementara waktu pengukuran dilakukan manual tiap enam jam sekali.

CCTV diharapkan bisa membantu petugas menganalisis aktivitas Kawah Sileri. "Kita kan melakukan pengukuran sekarang pakai manual. Karena seluruh peralatan dari PVMBG yang dipasang, kemarin itu mati semua. Tentunya, hasilnya kan jauh berbeda," tutur dia.

Surip menyatakan, saat ini Kawah Sileri dan objek wisata pemandian air hangat masih ditutup untuk umum. Sedangkan jarak aman Kawah Sileri adalah 100 meter dari bibir kawah. Sebab, sekalipun cenderung normal, dia menyebut aktivitas Kawah Sileri masih fluktuatif. Hal ini setelah memperhitungkan suhu, embusan asap, dan kegempaan.

"Karena suhunya masih fluktuatif. Suhu normalnya 60 derajat, 63 derajat Celsius," ujar dia.

Surip mengatakan pula, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, kepolisian, dan pemerintah desa setempat untuk mencegah warga setempat atau pengunjung yang hendak menerobos zona aman.

BPBD juga telah memasang spanduk larangan masuk ke kawasan berbahaya berukuran besar di Kawah Sileri. "Masih (ditutup). Jaraknya masih tetap, radius 100 meter," kata dia.

Surip menambahkan, erupsi Kawah Sileri tak berpengaruh terhadap kawah-kawah lain yang dipantau oleh PVMBG. Kawah-kawah tersebut, yakni Pagar Kandang, Sileri, Timbang, Paku Wojo, Ciglagah, Bitingan, Condrodimuko, Sinila, Sikendang, Sikidang, dan Kawah Sibanteng.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya