Polisi Hentikan Penyelidikan Kematian Mendadak Perawat Cantik

Penolakan dari keluarga dijadikan alasan polisi untuk menghentikan penyelidikan kematian perawat cantik yang ditemukan tewas dengan infus.

oleh M Syukur diperbarui 12 Jul 2017, 16:02 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 16:02 WIB
Polisi Hentikan Penyelidikan Kematian Mendadak Perawat Cantik
Perawat asal Sumatera Utara itu ditemukan tewas di kamar messnya dengan kondisi infus tertancap di lengan. (Liputan6.com/M Syukur).

Liputan6.com, Pekanbaru - Polres Pelalawan, Riau, memutuskan tak melanjutkan penyelidikan kasus kematian Elen Dewan Fitri Sirait. Pihak kepolisian punya alasan kenapa tidak meneruskan pengusutan meninggalnya perawat cantik berusia 24 tahun itu.

Menurut Kapolres Pelalawan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kaswandi Irwan, autopsi menjadi kendala dalam pengusutan kasus ini. Pasalnya, keluarga korban asal Pematang Siantar, Sumatera Utara, itu menolak jasad perawat cantik itu diautopsi.

"Keluarga menolak dan menerima secara ikhlas meninggalnya korban. Hal ini disertai surat pernyataan penolakan autopsi dari keluarga," kata mantan Kasubdit I Reskrimsus Polda Riau itu, Rabu (12/7/2017).

Kaswandi menyatakan, autopsi dalam kematian Elen sangat penting untuk mengetahui penyebab kematian. Autopsi disebut sebagai cara untuk mengetahui pasti kenapa korban bisa meninggal dunia.

Dari hasil penyelidikan sementara, ujar Kaswandi, mulai dari pemeriksaan saksi, pengumpulan bukti dan olah tempat kejadian perkara, penyidik tidak menemukan bukti yang mengarah korban telah dibunuh.

"Hal ini juga dilengkapi dengan visum, di mana korban dinyatakan meninggal karena kelelahan sewaktu menjalankan dinas. Dan penyelidikan sementara, diduga kematian tersebut karena kelalaian korban sendiri," ujar Kaswandi.

Kelalaian di sini, ucap Kaswandi, karena korban kemudian memang infus sebagai obat penambah stamina. Korban juga memakai suplemen penambah darah yang dipasangnya sendiri.

Hanya saja, cairan yang ditambahkannya itu tidak mengatasi kelelahannya. Korban kemudian ditemukan tak bernyawa lagi oleh teman satu kamarnya di mes rumah sakit tersebut.

‎Sebelumnya, korban pertama kali dilihat rekan sesama perawat pulang dari tempat bekerja pada 3 Juli 2017 sekitar pukul 03.00 WIB. Di tangan korban masih tertempel jarum infus.

Perawat cantik itu diduga memasang infus yang sudah dibawanya dan ditambah dengan cairan penambah darah di dalam kamar. Setelah itu, korban terlihat tertidur dan ditinggal oleh teman sekamarnya untuk bekerja di rumah sakit.

Ketika temannya pulang berdinas, tepatnya sekitar pukul 09.30 WIB, korban dilihatnya sudah pucat di bagian wajah dan bagian tubuh lainnya. Khawatir dengan kondisi korban, temannya tadi memeriksa untuk me‎mastikan kesehatannya.‎

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya