Liputan6.com, Gorontalo - Ketua Karang Taruna Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Riskal Gou, meminta pemerintah daerah segera menyikapi keberadaan buaya-buaya di sepanjang pesisir Pantai Tomilito. Buaya-buaya dinilai sudah mengganggu dan membahayakan.
Di Desa Bulango Raya misalnya, sering kali para nelayan tidak jadi melaut, sebab sering mendapati beberapa ekor buaya berada di dekat perahu milik mereka. Banyak wisatawan lokal pun sering melihat banyak buaya di Pantai Wisata Logpon di Desa Molantadu.
Warga, kata Riskal, berharap pemerintah daerah bisa mengamankan buaya atau membuat tempat penangkaran. Pemerintah minimal segera memasang pengumuman dilarang masuk kawasan sebab banyak buaya, agar tidak terjadi insiden.
Advertisement
Baca Juga
Apalagi, ratusan nelayan di Kecamatan Tomilito rata-rata beraktivitas di sepanjang Pantai Dambalo hingga Molantadu yang saat ini banyak ditinggali buaya.
"Kondisi ini diharapkan segera ditangani agar masyarakat tidak resah dan aktivitas melaut tidak terhambat, serta habitat buaya di kawasan pantai ini juga tidak terganggu," ujar Riskal, Senin (24/7/2017), dilansir Antara.
Kasus terbaru, seorang nelayan di Desa Bulango Raya, Kecamatan Tomilito, mengalami luka parah di tangan kanan akibat digigit buaya. Arman Musa, si nelayan itu, tidak menyangka akan digigit buaya saat sedang memasang pukat bersama dua orang nelayan lainnya.
"Saat saya sedang fokus memasang pukat untuk menangkap ikan, tiba-tiba dua ekor buaya kira-kira panjang satu meter mendekat, kemudian satu di antaranya langsung menerkam lengan saya. Beruntung, saya masih bisa melepaskan terkaman tersebut meski harus menahan sakit akibat luka robek," ujar Arman.
Nelayan lainnya langsung melarikan dirinya ke Puskesmas Kwandang untuk mendapatkan pertolongan."Saya mengalami luka robek yang harus dijahit sebanyak 28 jahitan," ujar Arman yang mengaku sementara ini sangat trauma turun melaut takut karena buaya.
Saksikan video menarik di bawah ini: