Waspada Antraks Jelang Idul Adha

Virus antraks telah menjangkiti warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Gorontalo.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 09 Agu 2017, 22:03 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2017, 22:03 WIB
Waspada Antraks Jelang Idul Adha di Gorontalo
DKPP Tegal menghentikan lalu lintas daging sapi dari Yogyakarta. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Gorontalo - Jelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kabupaten Gorontalo mengimbau kepada warga untuk mewaspadai persebaran virus antraks. Melalui Dinas Peternakan, Pemkab Gorontalo akan meninjau dan memeriksa kesehatan hewan ternak yang dijadikan kurban.

Informasi yang berhasil dirangkum Liputan6.com, virus antraks telah menjangkiti warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Gorontalo, seperti Kecamatan Telaga, Pululaba, dan Bongomeme.

Kepala Dinas Peternakan dan Keswan, Kabupaten Gorontolo, Femmy Irawati mengaku pihaknya akan meninjau langsung tempat-tempat pemotongan hewan dan penjualan ternak. Peninjauan tersebut akan dimaksimalkan di kecamatan yang telah terindikasi penyakit antraks.

"Dalam waktu dekat ini kami akan memeriksa hewan ternak dari tingkat desa dan juga hewan ternak yang akan disembelih. Jangan sampai ada yang terindikasi penyakit antraks, karena di Kabupaten Gorontalo tercatat rawan penyakit antraks," ujarnya, Rabu (9/8/2017).

Selain memaksimalkan kondisi kesehatan hewan ternak yang ada di Gorontalo, Femmy juga akan mengawasi hewan ternak yang berasal dari Provinsi Gorontalo. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi persebaran virus antraks yang sangat membahayakan.

"Supaya masyarakat aman saat mengonsumsi daging pada Lebaran Idul Adha," tandasnya.

Antraks merupakan penyakit mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis alias virus antraks. Penularan antraks hanya mungkin lewat hewan-hewan ternak yang telah terjangkiti.

Beberapa gejala-gejala antraks tipe pencernaan seperti mual, pusing, muntah, tidak nafsu makan, suhu badan meningkat, muntah berwarna coklat atau hitam, buang air besar berwarna hitam, dan sakit perut yang sangat hebat.

Sedangkan, gejala antraks tipe kulit akan menyebabkan bisul merah kecil yang nyeri sebelum akhirnya pecah dan menjadi borok.

Wajib Obat dan Vitamin di Brebes 

Sapi Kurban
Obat dan vitamin wajib untuk hewan kurban (Liputan6.com / Fajar Eko)

Sementara itu, guna mencegah penyakit cacing pita dan cacing hati pada hewan yang bakal dijadikan kurban, Dinas Kelautan dan Pertanian (DKP) Kota Tegal terjun langsung. Dinas sidak di sejumlah peternakan dan penampung sapi dan kambing untuk memberikan obat dan vitamin.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan dan Pertanian Zainal Ali Mukti mengatakan, meski lebaran Idul Adha 1438 H masih sekitar satu bulan lagi, namun Dinas Kelautan dan Pertanian (DKP) Kota Tegal bergerak cepat memberikan obat dan vitamin pada hewan bakal calon kurban.

“Ternak sapi kami berikan obat cacing levamisol dan vitamin untuk mencegah sapi kurban terjangkit cacing pita dan cacing hati saat disembelih nanti,” kata Zainal, usai pemberian obat dan vitamin di peternakan sapi di Debong Tengah, Selasa 25 Juli 2017.

Ia menambahkan, kegiatan pemberian obat dan vitamin bagi hewan ternak seperti sapi dan kambing akan terus dilakukan hinggga mendekati Lebaran Haji kepada seluruh peternakan. Sedangkan pedagang musiman yang dari luar kota hanya akan diperiksa ulang kesehatan saat akan disembelih.

“Hal itu sebagai upaya antisipasi terjangkitnya penyakit sehingga kwalitas hewan yang akan disembelih menjadi baik dan layak konsumsi,” katanya.

Sementara itu, salah satu peternak sapi asal Debong Tasripin mengaku hewan kurban seperti kambing dan sapi memang jenis hewan yang paling banyak diburu saat mendekati Lebaran Haji. Untuk itu, selain mendapatkan vitamin dan obat dari pemerintah, pihaknya secara berkala memberikan vitamin secara mandiri untuk menjaga kebugaran hewan yang ia jual.

"Sampai hari lebaran haji mendatang, kami secara rutin dua atau tiga hari memberikan vitamin dan obat untuk kebugaran hewan," ucap Tasripin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya