2 Kaki Anggota TNI Korban Bentrok Nelayan di Mimika Lumpuh

Kaki anggota TNI yang menjadi korban pembacokan seseorang saat bentrokan antar-nelayan di Mimika terancam lumpuh permanen.

oleh Katharina Janur diperbarui 11 Agu 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 10:01 WIB
2 Kaki Anggota TNI Korban Pembacokan Saat Bentrokan Lumpuh
Ilustrasi lumpuh.

Liputan6.com, Timika - Kopda Andi, anggota TNI yang bertugas di Unit Intel Kodim 1710 Mimika, menjadi salah satu korban pembacokan saat terjadi bentrok antarkelompok nelayan di kawasan Pelabuhan Paumako Timika, Rabu, 9 Agustus 2017 lalu.

Akibat luka yang dialaminya, ia segera dirujuk ke Surabaya, Jawa Timur, untuk menjalani perawatan lanjutan paling lambat esok hari. Pasalnya, RSUD Mimika tempatnya dirawat saat ini tidak bisa menangani luka yang diderita korban.

Komandan Korem 174 Anim Ti Waninggap Merauke Brigjen Asep Gunawan mengatakan, korban mengalami luka bacok di kepala dan punggung akibat ditombak seseorang saat bentrokan antarkelompok nelayan lokal dengan nelayan pendatang di sekitar kantor Polsek Kawasan Pelabuhan Paumako.

"Saya sudah menjenguk anggota saya di RSUD Mimika. Kondisinya kasihan sekali. Dia terkena tombak di punggung belakang sampai mengenai saraf pusat. Dua kakinya lumpuh, tidak bisa digerakkan," kata Asep, di Timika, Jumat (11/8/2017), dilansir Antara.

Kopda Andi semula direncanakan untuk dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Namun karena pertimbangan keluarganya bermukim di Surabaya, anggota TNI itu rencananya akan dirujuk ke RSPAL Surabaya.

Berdasarkan analisis pihak kedokteran RSUD Mimika, kata Danrem, proses perawatan Kopda Andi atas luka-lukanya itu membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Dokter mengatakan mudah-mudahan anggota kami ini bisa sembuh. Kalau tidak, dia bisa mengalami cacat permanen karena lukanya sampai mengganggu saraf pusat," ujar Brigjen Asep.

Ia menyesalkan terjadi peristiwa bentrokan antarkelompok nelayan di Pelabuhan Paumako Timika hingga memicu tindakan anarkis merusak fasilitas kantor Polsek Pelabuhan Paumako, bahkan mengakibatkan seorang warga meninggal dunia atas nama Theo Cikatem.

"Saya menyesalkan kejadian itu. Seharusnya semua masalah bisa kita selesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan melakukan tindakan anarkis hingga menyebabkan jatuh korban jiwa pada masyarakat dan korban luka-luka baik menimpa masyarakat maupun anggota kami," kata Danrem.

Adapun seorang warga lainnya atas nama Rudi yang mengalami luka tembak pada bagian tangannya hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD Mimika.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya