Tarian di Makam Inggit Garnasih Warnai Harlah Bung Hatta

Aksi menari 12 jam dilakoni Gatot Gunawan dalam rangka harlah ke-115 Bung Hatta.

oleh Arie Nugraha diperbarui 11 Agu 2017, 21:20 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2017, 21:20 WIB
Harlah Bung Hatta
Gatot Gunawan, seniman dari Lokra, memperingati hari lahir Mohammad Hatta atau Bung Hatta yang jatuh setiap 12 Agustus, dengan menari 12 jam di Kota Bandung, Jabar. (Liputan6.com/Arie Nugraha)

Liputan6.com, Bandung - Seniman dari Kelompok Anak Rakyat (Lokra) memperingati hari lahir atau harlah Mohammad Hatta atau Bung Hatta yang jatuh setiap 12 Agustus. Aksi memperingati harlah ke-115 salah satu proklamator kemerdekaan Indonesia pun terbilang unik, yakni dengan menari selama 12 jam tanpa henti.

Penari yang bernama Gatot Gunawan (26) melenggak-lenggok mengikuti irama musik yang diputar melalui komputer jinjing di Makam Inggit Garnasih, Jalan Makam Caringin, Kota Bandung, Jawa Barat. Gatot menari dengan mengenakan topeng dan pakaian serba putih,

Dalam pertunjukannya, pria asal Kota Bandung ini tampil seorang diri dan hanya ditemani penjaga makam Inggit Garnasih.

Gatot menjelaskan, dipilihnya makam Inggit karena mantan istri Presiden pertama RI Sukarno tersebut memiliki keterkaitan dengan sosok Bung Hatta. Wakil presiden pertama ini, menjadi saksi ahli perceraian antara Sukarno dan Inggit.

"Dengan keterkaitan itu, maka sosok Bung Hatta dan ibu Inggit tidak bisa dipisahkan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa," ucap Gatot saat ditemui di makam Inggit Garnasih, pada Jumat pagi, 11 Agustus 2017.

Ia mengatakan, perjuangan-perjuangan Bung Hatta kini hampir dilupakan terutama oleh generasi muda. Bahkan, peringatannya hanya sekadar simbolisasi semata.

Padahal, kepribadian Bung Hatta mencerminkan sosok yang memiliki semangat persatuan, bersahaja, kesederhanaan, kegigihan, dan anti terhadap korupsi. Semua itu harusnya diteladani dan masih relevan dengan kondisi saat ini. "Spiritnya harus ditanamkan oleh seluruh masyarakat Indonesia," kata dia.

Gatot menuturkan, tarian peringatan ini tidak hanya digelar di makam Inggit Garnasih. Ia menyusuri dari Jalan Caringin, Kopo, Tegalega, Asia Afrika, dan berakhir di Gedung Indonesia Menggugat di Jalan Perintis Kemerdekaan, sambil menari. Ia menari selama 12 jam sejak Jumat pagi pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.

Saat menyusuri hingga berakhir di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung, ia menari sambil membawa simbol-simbol mengenai sosok Bung Hatta kepada masyarakat yang dilaluinya.

Saksikan video di bawah ini:

Keteladanan Bung Hatta

Harlah Bung Hatta
Gatot Gunawan, seniman dari Lokra, memperingati hari lahir Mohammad Hatta atau Bung Hatta yang jatuh setiap 12 Agustus, dengan menari 12 jam di Kota Bandung, Jabar. (Liputan6.com/Arie Nugraha)

Bung Hatta dikenal sebagai pejuang kemerdekaan, ekonom, organisatoris, serta negarawan yang mengabdikan hidupnya kepada negara dan bangsa. Menurut penari Lokra tersebut, pemikiran Bung Hatta sangat visioner sebagai pemimpin di Indonesia terlihat dari berbagai karya tulisnya.

"Keteladanan Bung Hatta di tengah karut-marutnya kondisi bangsa sekarang ini layak dijadikan panutan," kata Gatot di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Jumat malam, 11 Agustus 2017.

Menurut dia, keteladanan beliau seperti mendahulukan orang lain, menahan diri meminta hibah, bersahaja, dan membatasi konsumsi pada kemampuan yang ada. Bahkan, sifat Bung Hatta yang paling membumi adalah mendisiplinkan diri tidak berutang atau bergantung kepada orang lain jika belum mampu.

Gatot menyebutkan dari seluruh rekam jejaknya, Bung Hatta nyaris tanpa cacat sebagai negarawan. Perilaku tersebut, imbuh dia, sangat ideal jika diikuti oleh seluruh masyarakat apalagi pejabat negara sekarang.

"Sifat Bung Hatta itulah menjadi salah satu poin penting karakter keteladanan salah satu proklamator negara kita," ujar Gatot.

Sebagai generasi penerus bangsa, menurut Gatot, sudah seharusnya peka dan membuka pikiran dengan mencontoh perilaku Bung Hatta. Alasannya, jika seluruh pejabat negara dapat meneladani karakter Bung Hatta, kekayaan alam di Indonesia dapat menyokong kehidupan bangsa tanpa tergantung dengan bantuan atau utang dari negara lain.

"Pengabdiannya tulus tanpa cela kepada Indonesia memberikan semangat terus berjuang tanpa mengharapkan imbalan," Gatot memaparkan.

Mengenakan pakaian seperti mahasiswa tempo dulu, Gatot Gunawan seniman tari asal Kota Bandung menari selama enam jam sambil membawa foto Presiden pertama RI Sukarno. (Liputan6.com/Aditya Prakasa)

Bukan kali ini Gatot Gunawan menari untuk mengenang tokoh bangsa. Dua bulan lalu, ia menari selama enam jam sambil membawa foto Presiden pertama RI Sukarno. Saat itu, ia mengenakan pakaian seperti mahasiswa tempo dulu.

Aksi Gatot itu adalah untuk memperingati harlah Bung Karno yang jatuh setiap 6 Juli. Dahulu Bung Karno kuliah di Technische Hooges School atau kini disebut Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dia menari sambil menggunakan topeng berkeliling di kawasan Jalan Viaduct, Jalan Perintis Kemerdekaan, serta sekitarnya. Tarian berakhir di Gedung Indonesia Menggugat, Kota Bandung.

"Ini dalam rangka memperingati hari lahir Bung Karno yang ke-116. Saya pakai setelan ini karena dulu Bung Karno saat masih jadi mahasiswa dulu pakaiannya begini. Pakai blangkon, dasi, jas, dan bawahnya pakai kain batik," kata Gatot kepada Liputan6.com, Selasa, 6 Juni 2017.



Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya