Libur Idul Adha Usai, Kemacetan Kepung Jalur Selatan Garut

Saat arus balik liburan Idul Adha, seorang pemudik mengaku terjebak macet hingga tiga jam di Jalan Malangbong-Limbangan, Garut.

oleh Jayadi SupriadinLiputan6.com diperbarui 03 Sep 2017, 20:11 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2017, 20:11 WIB
Arus Balik Liburan Idul Adha
Arus balik liburan Idul Adha mengakibatkan kemacetan panjang di jalur selatan Jawa Barat via Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Arus balik liburan Idul Adha 1438 Hijriah menyebabkan sejumlah jalur mudik nasional bagian selatan Jawa Barat via Garut, menimbulkan kemacetan total hingga puluhan kilometer.

Antrean kendaraan dari arah timur mulai jalur Ciawi, Malanggobong hingga Nagreg atau via Jalur alternatif Salawu, Garut Kota hingga Nagreg, mengalami kemacetan cukup parah. "Macetnya cukup parah, padahal pagi masih lancar," ucap Farhan (32), warga Limbangan, Garut, Minggu (3/9/2017).

Pemudik lokal Garut ini mengaku terjebak macet hingga tiga jam di Jalan Malangbong-Limbangan, sehingga mengganggu sejumlah rencana agenda kegiatannya.

"Saat ini saya masih di sekitar Kersamanah. Habis pulang dari Malangbong, padahal sebelumnya lancar," ujar dia yang mengarah mudik ke wilayah Limbangan.

Ia belum mengetahui secara pasti penyebab kemacetan parah itu. Namun, dugaan sementara, banyaknya kendaraan yang melakukan rute balik menuju Bandung, Jakarta, dan wilayah sekitarnya usai libur Idul Adha menjadi penyebab kemacetan itu.

"Mobil saya sudah satu jam enggak bergerak, banyak mobil yang sengaja mematikan kendaraannya karena macet," tutur dia.

Adapun Kapolsek Limbangan, Kompol Asep Suherli, mengakui bahwa lonjakan kendaraan yang melalui jalur Malangbong-Limbangan terjadi pada hari terakhir libur Idul Adha  yang berlangsung hari ini.

"Memang sudah kami prediksi akan terjadi kepadatan kendaraan, kami sudah tempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas," dia mengungkapkan.

Selain rute Malangbong hingga Nagreg, kepadatan kendaraan yang cukup parah justru berada di wilayah Garut Kota hingga Tarogong. Sebab, selain banyaknya perbaikan jalan gorong-gorong sepanjang jalan Tarogong, limpahan kendaraan dari arah Tasikmalaya via Garut yang menjadi penyebabnya. "Memang cukup parah," katanya.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com hingga sore tadi pukul 17.00 WIB, antrean kendaraan roda empat yang mengarah Garut Kota menuju Bandung, Jakarta, dan wilayah sekitarnya mulai terjadi di sekitar Bundaran Suci hingga Tarogong. Bahkan, kondisi itu tidak terputus hingga perlintasan kereta api di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Saat arus balik liburan Idul Adha seperti hari ini, kendaraan roda empat baik angkutan umum seperti bus antarkota, Elf, hingga mobil pribadi yang didominasi pelat D, B, dan F tampak mengular ikut mengantre di sepanjang jalur Tarogong hingga Kadungora.

Minggu, Puncak Arus Balik

Arus Balik Liburan Idul Adha
Arus balik liburan Idul Adha mengakibatkan kemacetan panjang di jalur selatan Jawa Barat via Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Jabar) memprediksi puncak arus balik kendaraan pada musim libur Hari Raya Idul Adha terjadi pada Minggu (3/9/2017), sehingga jajarannya bersama kepolisian siap siaga untuk mengurai kemacetan di jalur nasional wilayah Jabar.

"Prediksinya memang pada Minggu (3/9/2017), akan terjadi arus balik," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar, Dedi Taufik, di Bandung, Sabtu, 2 September 2017, dilansir Antara.
        
Ia menuturkan, pada musim libur Idul Adha terjadi kepadatan arus lalu lintas kendaraan di jalur utama Jabar lintas utara, tengah dan selatan.
        
Kepadatan, kata dia, mulai terjadi, Kamis, 31 Agustus 2017, di jalur selatan seperti mulai Gerbang Tol Cileunyi kemudian mengarah ke timur Kabupaten Garut, hingga kembali normal, Jumat, 1 September 2017.

"Kita pantau terus dari semua pintu tol di Bandung dan Cirebon, kalau terjadi kepadatan lagi di Malangbong, Nagreg, dan Cileunyi, kita berlakukan lagi sistem buka-tutup," katanya.
        
Ia menyampaikan, kepadatan arus kendaraan di jalan utama Jabar karena adanya peningkatan volume kendaraan dari kota-kota besar seperti Jakarta dan kota sekitarnya.
        
Petugas yang diterjunkan, kata dia, berupaya mengurai kepadatan arus lalu lintas dengan memberlakukan rekayasa jalan maupun satu arah.
        
"Kepadatan lalu lintas ini kami lancarkan dengan rekayasa one way, semua petugas bersiaga di semua pos untuk melancarkan arus lalu lintas," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya