Liputan6.com, Bangkalan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, mencatat 79 desa berpotensi mengalami kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau tahun ini. Dari jumlah itu, 32 desa telah dilanda kekeringan sejak awal September 2017 sehingga masuk kategori desa krisis air bersih.
"Masuk kategori krisis karena warganya kesulitan cari air untuk konsumsi dan jarak rumah ke sumber air lebih dari dua kilometer," kata Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Morris, Kamis (14/9/2017).
Kabupaten Bangkalan terdiri dari 18 kecamatan. Namun, desa yang krisis air bersih dan yang berpotensi mengalami kekeringan hanya tersebar di 12 kecamatan, seperti Kecamatan Klampis, Konang, dan Kokop.
Advertisement
Menurut Rizal, jumlah desa krisis air bersih kemungkinan bertambah karena diprediksi hujan tak akan turun sepanjang September ini. "Untuk mencegah kekeringan meluas, pemda telah menetapkan status darurat penanggulangan bencana kekeringan," ujar dia.
Baca Juga
Dengan status itu, Pemerintah Kabupaten Bangkalan bisa menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa. Distribusi perdana bantuan tangki air bersih dilakukan ke Kecamatan Kokop pada 10 September 2017 lalu.
Pemkab menyediakan enam mobil tangki dari PDAM, masing-masing berkapasitas 6000 liter. Mobil-mobil itu akan dikirim ke Desa Lergunong, Angkaraan, Tramok, dan Bendesoleh. "Bantuan ini gratis dan hanya untuk warga miskin," kata Rizal.
Sementara itu, Bupati Bangkalan, Makmun Ibnu Fuad berharap camat dan kepala desa proaktif melaporkan bila warga wilayahnya kesulitan air bersih. Tiap desa diupayakan mendapat dua kali suplai air bersih tiap pengiriman.
"Kepala desa harus segera melapor bila ada warganya kesulitan air agar masuk dalam daftar distribusi air bersih," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini: