Cucu Jenderal Soedirman Perankan Kakeknya, Apa Kata Panglima TNI?

Danang Priambodo akan memerankan sang kakek, Jenderal Soedirman, dalam sosiodrama saat puncak peringatan HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 05 Okt 2017, 03:03 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2017, 03:03 WIB
Cucu Jenderal Besar Soedirman
Cucu Jenderal Besar Soedirman, Danang Priambodo (kiri), akan memerankan sang kakek dalam sosiodrama saat puncak peringatan HUT ke-72 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Cilegon - Cucu Jenderal Soedirman, Danang Priambodo, akan memerankan sang kakek dalam sosiodrama saat puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten, Kamis ini, 5 Oktober 2017.

Terkait terpilihnya Danang, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan, sang cucu Jenderal Besar Soedirman itu memainkan peran kakeknya dengan baik.

"Memainkan sosiodrama agar benar-benar penghayatan, benar-benar memerankan seperti sebenarnya, kemudian melihat cucu Soedirman ini bisa menghayati," ucap Jenderal Gatot, saat ditemui di atas Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso, usai menggelar upacara tabur bunga, pada Selasa, 3 Oktober 2017.

Gatot menjelaskan, Soedirman menjadi salah satu penyemangat jiwa patriotisme dan kebersamaan di dalam tubuh prajurit yang tak mengenal pangkat. Sebab, baik itu bawahan maupun jenderal, posisinya sama-sama berada di medan pertempuran.

"Makanya, Jenderal Soedirman setelah selesai berperang menyerahkan kondisi negara kepada Sukarno," ujarnya.

Adapun Jenderal Soedirman yang notabene seorang guru di tahun 1936, akhirnya memilih menjadi anggota Pembela Tanah Air atau PETA, bentukan pemerintah militer Jepang di tahun 1944. Ia pun ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.

Pemimpin yang berjuang dengan cara gerilya selama tujuh bulan di hutan-hutan itu terpaksa ditandu oleh pasukannya. Sebab, Panglima Besar Soedirman mengidap penyakit TBC yang dideritanya selama masa perjuangan.

Hingga kini, sosok Jenderal Soedirman membuat kagum banyak kalangan. Gozil, misalnya. Vokalis band reggae asal Kabupaten Lebak, Banten. Pria berambut gimbal itu mengharapkan, perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman harus dilanjutkan.

Ia berharap pula, TNI yang berulang tahun ke-72 tahun, terus menjaga persatuan, kesatuan, dan keutuhan negara Indonesia.

"Dengan begitu saya sebagai rakyat ikut bangga akan kekuatan TNI yang semakin membaik dari tahun ke tahun," kata Gozil, Selasa, 3 Oktober 2017.

Pentolan band dengan penonton video YouTube mencapai ratusan ribu itu pun merasa bangga dengan terpilihnya kembali Banten sebagai tuan rumah unjuk kekuatan alutsista (alat utama sistem persenjataan) TNI setelah tahun 2015 lalu. Dengan demikian, pesan Jenderal Soedirman dapat terus dijaga oleh seluruh prajurit.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Petuah Jenderal Soedirman

Cucu Jenderal Besar Soedirman
Cucu Jenderal Besar Soedirman, Danang Priambodo (kiri), akan memerankan sang kakek dalam sosiodrama saat puncak peringatan HUT ke-72 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Sebelumnya, Danang yang perawakannya mirip dengan sang Panglima Besar itu mengaku bahwa kakeknya menitipkan negara Indonesia ini agar terus dijaga oleh segenap lapisan masyarakat.

"TNI bukan suatu golongan, bukan di atas rakyat juga. TNI harus tetap setia untuk keselamatan negara," ucap Danang, yang ditemui usai gladi resik puncak peringatan HUT ke-72 TNI di Kota Cilegon, Banten, Selasa, 3 Oktober 2017.

Dengan rambut yang sudah sedikit beruban, Danang menceritakan sang kakek, Jenderal Besar Soedirman yang dikenal dengan taktik perang gerilyanya itu, adalah sosok yang tak pernah merasa dirinya sebagai pahlawan bangsa Indonesia.

"Kalau menurut cerita ayahanda saya, karena waktu itu saya belum lahir, Soedirman itu sosok yang bukan merasa besar," tuturnya.

Jenderal Soedirman mengatakan bahwa pahlawan sebenarnya bukan dirinya, melainkan rakyat. "Tanpa rakyat, TNI bukan siapa-siapa," ujar Danang yang mengutip perkataan sang kakek, Jenderal Soedirman, dari ayahnya.

Karena itu, ujar Danang, TNI tak pernah diperbolehkan menyakiti masyarakat. Bahkan, Jenderal Soedirman sewaktu peperangan mempertahankan kemerdekaan RI dari penjajah Belanda di zamannya, mendapatkan perlindungan dari rakyat.

"TNI besarnya dari rakyat, pahlawan sebenarnya bukan Soedirman, tapi rakyat," kata cucu Jenderal Soedirman itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya