Perusakan Pos Polisi Tak Terkait dengan Kunjungan Jokowi ke Garut

Pos polisi dirusak oleh orang tak dikenal. Perusakan itu sempat dikaitkan dengan rencana kedatangan Jokowi ke Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 15 Okt 2017, 00:13 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2017, 00:13 WIB
Pos Polisi
Pos Polisi di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut dirusak orang tak dikenal. Foto: (Yandhi Deslatama/Liputan6.com)

Liputan6.com, Garut - Pengerusakan pos polisi sempat dikaitkan dengan isu sabotase rencana kedatangan Presiden Joko Widodo ke Garut pada Selasa, 17 Oktober 2017 mendatang. Pengurus Warung Nusantara (WN) 88 Kabupaten Garut, Muhammad Cheppy Krisna menampik anggapan tersebut.

Cheppy menduga, pengrusakan itu hanya bentuk kekecewaan salah satu warga yang kesal karena gencarnya razia lalu lintas.

"Saat ini kan polisi lagi banyaknya razia dan pembersihan seperti pungli di samsat, mungkin itu (pengrusakan) bentuk kekecewaan saja pelaku kepada polisi bukan yang lain-lain," ujarnya, Sabtu, 14 Oktober 2017.

Menurutnya, sangat tidak logis jika isu sabotase dimunculkan pihak yang tidak bertanggung jawab dalam pengrusakan itu. Terlebih informasi kedatangan Presiden Jokowi hanya diketahui sebagian kecil masyarakat Garut.

"Informasi kedatangan pak Jokowi itu hanya beberapa yang tahu misal sprint (surat perintah) nya hanya kepada polisi atau TNI, pihak lain termasuk masyarajat luas tidak ada yang tahu, jadi mana mungkin ada yang melakukan sabotase," ungkap dia.

Cheppy menduga, isu sabotase sengaja dikibaskan pihak tertentu untuk memanaskan situasi. Padahal situasi Garut saat ini aman dan kondusif.

"Kalau masih ada yang mengaitkan isu itu (sabotase) jelas tidak relevan," kata dia.

Ia menilai, aksi pengrusakan lebih kepada kekecewaan pihak tertentu, terlebih saat bersamaan saat ini pihak polisi tengah gencarnya melakukan operasi dan razia kendaraan.

"Lebih logis jika faktor pemicunya karena kekecewaan pihak-pihak yang kecewa seperti yang ditilang atau lainnya," kata dia.

Sementara itu, Wakil Kepala Polres Garut Kompol Gotam Hidayat menambahkan, hingga kini lembaganya masih menyelidiki kasus pengrusakan pos polisi yang berada di pusat kota Garut itu.

"Memang benar ada pengrusakan, dan kami masih melakukan penyelidikan," kata dia.

Ia meminta masyarakat jangan terpancing isu lain dalam kejadian peristiwa itu, terlebih mengaitkannya dengan rencana kedatangan Presiden Jokowi Selasa mendatang.

"Jadi tidak benar ada itu (sabotase), yang benar ada kerusakan kantor pos polisi di wilayah jalan Ahmad Yani, dan kami sedang selidiki, jangan disangkutkan lah dengan isu itu (sabotase)," ujarnya.

Sebelumnya, sempat muncul anggapan pengerusakan pos polisi terkait dengan kunjungan kerja Jokowi dan silaturahmi ke pondok pesantren Darul-Arqam, Jalan Ciledug, Desa Ngamplangsari, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

Saksikan video pilihan berikut ini!

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya