Tolong, Mentawai Butuh Alat Komunikasi Tahan Gempa

Bupati Mentawai sudah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika membantu pengadaan alat komunikasi tahan gempa.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2017, 10:30 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 10:30 WIB
Tolong, Mentawai Butuh Alat Komunikasi Tahan Gempa
Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. (kierons2101/Instagram)

Liputan6.com, Mentawai - Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Yudas Sabaggalet mengatakan daerahnya membutuhkan radio satelit atau alat komunikasi khusus yang tahan terhadap gempa.

"Mentawai daerah kepulauan dan rawan terjadi gempa, seharusnya daerah ini memiliki alat komunikasi yang tahan dan tidak terpengaruh jika gempa terjadi dan bisa berkomunikasi dengan pemerintah provinsi atau pusat," kata Yudas di Tuapejat, Selasa, 24 Oktober 2017, dilansir Antara.

Ia menjelaskan, selama ini pihaknya kesulitan berkomunikasi dengan pemerintah provinsi atau pusat ketika gempa terjadi, karena sinyal telekomunikasi langsung hilang.

Untuk itu, ia meminta pemerintah pusat bisa menyediakan atau memfasilitasi alat komunikasi semacam radio satelit yang tetap bisa digunakan jika gempa terjadi.

"Belajar dari pengalaman atau kejadian sebelumnya, kami sangat sulit melakukan komunikasi, baik untuk memantau kondisi daerah-daerah lain maupun untuk memberikan laporan kepada pemerintah pusat," katanya.

Ia menambahkan, kondisi geografis Kabupaten Mentawai yang terbagi dalam empat pulau besar membutuhkan sarana komunikasi yang baik. Selain menunjang kelancaran aktifitas masyarakat, alat komunikasi khusus juga menjadi faktor pendukung mitigasi maupun pascabencana.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mentawai, Nurdin mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan kembali berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bisa memfasilitasi alat tersebut.

"Nanti ini juga menjadi prioritas kami," katanya.

Ia mengakui, komunikasi internal personel BPBD dalam melaporkan kondisi pasca-gempa cukup terkendala, selain faktor sinyal juga sarana alat komunikasi yang digunakan masih minim.

Nurdin mengatakan, kemampuan teknologi telekomunikasi di Mentawai perlu diupayakan dan mendapat perhatian khusus yang nantinya akan disebar kepada personel BPBD yang tergabung dalam tim reaksi cepat.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya