10 Menit Dihantam Puting Beliung, Harta Rp 300 Juta Melayang

Sembilan rumah warga Wajo yang dihantam angin puting beliung hancur porak poranda dalam sepuluh menit.

oleh Eka Hakim diperbarui 06 Nov 2017, 11:02 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 11:02 WIB
10 Menit Dihantam Puting Beliung, Harta Rp 300 Juta Melayang
Sembilan rumah warga Wajo yang dihantam angin puting beliung hancur porak poranda dalam sepuluh menit. (Liputan6.com/Eka Hakim)

Liputan6.com, Wajo - Angin puting beliung melanda Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Meski hanya berlangsung sekitar sepuluh menit, sembilan rumah warga yang kebanyakan berbentuk rumah panggung porak poranda.

Angin puting beliung menerjang rumah warga di Dusun Abbanuangnge, Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo, Sulsel. Kapolres Wajo, AKBP Noviana Tursanurohmad mengatakan bencana alam itu terjadi pada Minggu, 5 November 2017.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, angin puting beliung ditaksir menimbulkan kerugian mencapai Rp 300 juta.

"Ada sembilan rumah warga yang rusak parah alias porak poranda akibat angin puting beliung tersebut," katanya via telepon, Senin (6/11/2017).

Upaya evakuasi berlangsung sejak kemarin. Polres Wajo langsung berkoordinasi dengan jajaran Polsek Belawa menurunkan personel Bhabinkamtibmas serta Babinsa setempat untuk membantu dan mengamankan barang warga yang menjadi korban angin puting beliung.

"Dari hasil pendataan memang ada sembilan rumah warga yang menjadi korban dan telah dievakuasi," katanya.

Sembilan rumah warga yang menjadi korban masing-masing rumah milik Rusli (43), La Sennang (35), Sunu (60), Millang (90), Itati (50), Sudirman (34), Andae (43), Sultang (43), dan Aco (43).

"Kondisi rumahnya parah. Ada yang rata dengan tanah dan ada juga yang atap dan dindingnya terlepas. Untuk membantu warga, kita juga koordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Wajo," ucap Noviana.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Puting Beliung Juga Timpa Kupang

Puting beliung
Hujan disertai puting beliung memorakporandakan puluhan rumah warga di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kabupaten Kupang, NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Hujan disertai angin puting beliung memorakporandakan puluhan rumah penduduk di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 2 November 2017.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Abraham Manafe mengatakan, musibah tersebut mengakibatkan 123 rumah warga mengalami kerusakan. Rincinya, 34 rumah rusak berat, 67 rumah rusak sedang, dan 22 rusak ringan.

"Kami sudah mengirim bantuan untuk warga yang rumahnya terkena puting beliung," ucap Abraham, Jumat, 3 November 2017.

Bantuan yang diserahkan kepada warga terdiri dari terpal, family kit, kidware, sandang, pangan, dan bahan bangunan. Bantuan itu diserahkan kepada warga yang rumahnya rusak karena puting beliung.

Menurut Abraham, warga yang terdampak bencana puting beliung berjumlah 108 orang dewasa dan tiga balita. Petugas yang diterjunkan ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak puting beliung berasal dari Dinas Sosial NTT dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Adapun puting beliung merupakan sebuah kolom udara yang berputar di permukaan bumi. Hal itu sebagai produk dari awan kumulonimbus yang bersifat merusak.

Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ni Putu Nonik Prianti mengatakan, karakteristik puting beliung, yakni sehari sebelumnya udara terasa panas dan pengap. Setelah itu, pagi hari sekitar jam 10, terjadi pertumbuhan awan vertikal yang gelap cepat.

Selanjutnya terbentuk awan kumulonimbus yang besar, hitam, dan gelap. "Yang kemudian ranting dan dedaunan bergoyang kencang yang semakin lama semakin kencang dan terjadi puting beliung," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya