Puting Beliung Porak Poranda 123 Rumah di Kabupaten Kupang

Rincinya, 34 rumah rusak berat, 67 rumah rusak sedang, dan 22 rusak ringan akibat terjangan puting beliung di Kabupaten Kupang, NTT.

oleh Ola Keda diperbarui 03 Nov 2017, 20:06 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2017, 20:06 WIB
Puting beliung
Hujan disertai puting beliung memorakporandakan puluhan rumah warga di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kabupaten Kupang, NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Kupang - Hujan disertai angin puting beliung memorakporandakan puluhan rumah penduduk di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 2 November 2017.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Abraham Manafe mengatakan, musibah tersebut mengakibatkan 123 rumah warga mengalami kerusakan. Rincinya, 34 rumah rusak berat, 67 rumah rusak sedang, dan 22 rusak ringan.

"Kami sudah mengirim bantuan untuk warga yang rumahnya terkena puting beliung," ucap Abraham, Jumat (3/11/2017).

Bantuan yang diserahkan kepada warga terdiri dari terpal, family kit, kidware, sandang, pangan, dan bahan bangunan. Bantuan itu diserahkan kepada warga yang rumahnya rusak karena puting beliung.

Menurut Abraham, warga yang terdampak bencana puting beliung berjumlah 108 orang dewasa dan tiga balita.

Petugas yang diterjunkan ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak puting beliung berasal dari Dinas Sosial NTT dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Peringatan BMKG Kupang

Puting beliung
Hujan disertai puting beliung memorakporandakan puluhan rumah warga di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kabupaten Kupang, NTT. (Liputan6.com/Ola Keda)

Tak hanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat. Amukan puting beliung turut menjadi perhatian dinas terkait lainnya, yakni Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Terkait musibah tersebut, pihak Stasiun El Tari Kupang mengeluarkan peringatan kepada warga untuk mewaspadai fenomena cuaca ekstrem yang melanda daerah itu.

Adapun puting beliung merupakan sebuah kolom udara yang berputar di permukaan bumi. Hal itu sebagai produk dari awan kumulonimbus yang bersifat merusak.

Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Ni Putu Nonik Prianti mengatakan, karakteristik puting beliung, yakni sehari sebelumnya udara terasa panas dan pengap. Setelah itu, pagi hari sekitar jam 10, terjadi pertumbuhan awan vertikal yang gelap cepat.

Selanjutnya terbentuk awan kumulonimbus yang besar, hitam, dan gelap. "Yang kemudian ranting dan dedaunan bergoyang kencang yang semakin lama semakin kencang dan terjadi puting beliung," ujarnya.

Puting Beliung Robohkan Rumah di Jombang

Penampakan 3 puting beliung muncul bersamaan di Kepulauan Seribu
Penampakan 3 puting beliung muncul bersamaan di Kepulauan Seribu (foto: BNPB)

Amukan puting beliung juga terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dua pekan lalu. Rumah milik Darmiyem, warga Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, roboh diterjang angin puting beliung. Seluruh bagian rumah hancur dan berbagai perabotan yang ada di dalamnya rusak tertimpa atap.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun peristiwa tersebut menyebabkan pemilik rumah menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Bencana serupa terjadi pula di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Selasa, 24 Oktober 2017, puting beliung menerjang 90 rumah warga di empat dusun di sepanjang pesisir Pantai Bahari, Polewali Mandar.

Usai bencana, warga kemudian mulai membenahi sendiri rumah measing-masing tanpa menunggu bantuan dana dari pemerintah setempat. Sejumlah korban terpaksa memilih mengungsi sementara.

Ketika itu, Dinas BPBD mendirikan posko di lingkungan Kalawa. Posko ini untuk menampung bantuan darurat seperti selimut, terpal, dan logistik seperti mi instan sebelum dibagikan ke pada keluarga korban. Data sementara di posko, hari itu tercatat 90 rumah rusak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya