Berkenalan dengan Maskot Asian Games dari Gresik

Selain fauna dari Gresik, ada beberapa fauna khas yang menjadi maskot ajang olahraga internasional tersebut.

oleh Ramdania El Hida diperbarui 23 Nov 2017, 09:01 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2017, 09:01 WIB
Rusa Bawean
Rusa Bawean. (Liputan6.com/wikipedia)

Gresik - Sejak diumumkan sebagai maskot resmi Asian Games 2018, binatang asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yakni Rusa Bawean, kini banyak wisatawan ingin bertemu dengan fauna endemik ini.

Selain Rusa Bawean, Badak Jawa, dan Cendrawasih Papua juga menjadi maskot kemegahan ajang olahraga terbesar se-Asia itu.

Rusa Bawean dipilih sebagai simbol atau lambang kecepatan dalam konteks dunia olahraga. Selain itu, Rusa Bawean juga mewakili Indonesia bagian tengah sebagai wujud keragaman masyarakat.

Di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik sendiri, terdapat penangkaran rusa yang dibangun sejak 2003 silam.

Dikutip dari Wikipedia, Rusa Bawean jantan memiliki tinggi badan sekitar 60–70 cm. Panjang ekor 20 cm. Panjang dari kepala dan tubuh 140 cm. Kemudian, Bobot Rusa Bawean dewasa 50–60 kg.

 

Baca artikel menarik Times Indonesia lainnya di sini.

 

Penangkaran Rusa Bawean

[Bintang] Rusa
Rusa bisa lakukan ojigi

Penangkaran Rusa Bawean terletak di kawasan perbukitan di Pudakit Barat, kecamatan Sangkapura Gresik, Jawa Timur.

Saat ini di penangkaran Rusa Bawean Beto Gebang terdapat sekitar 30 ekor rusa yang terdiri atas rusa jantan dan betina.

Menurut Mamri, (54) Penjaga Penangkaran Rusa Bawean membenarkan, penangkaran rusa sekarang sudah banyak dikenal orang semenjak logo dan maskot Asian Games 2018 sudah diumumkan di Kantor Staf Kepresidenan RI, Kamis 28 Juli 2016.

“Hampir setiap hari ada pengunjung, wisatawan lokal maupun asing tujuannya melihat langsung rusa Bawean, katanya. Selasa (21/11/2017).

Rusa Bawean (Axis kuhlii) adalah sejenis rusa yang saat ini hanya ditemukan di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur, Rusa Bawean tergolong spesies langka dan diklasifikasikan sebagai terancam punah oleh IUCN.

Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas. Karena itu, spesies ini ditetapkan sebagai hewan lindung.

Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin.

Mereka tergolong hewan nokturnal atau hewan yang aktif mencari makan di malam hari.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya