Liputan6.com, Bone - Jika biasanya pernikahan hanya mempersembahkan sebuah cincin kepada pasangannya, berbeda dengan pasangan mempelai yang sedang hangat menjadi buah bibir di media sosial ini. Sang mempelai pria mempersembahkan 115 cincin kepada pasangannya. Wow!
Dari informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, pernikahan pasangan ini berlangsung di Desa Cumpiga, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Senin, 20 November 2017.
Advertisement
Baca Juga
Mempelai wanita bernama Erna, warga Desa Tarasu, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, sementara mempelai pria yang belum diketahui identitasnya merupakan warga Desa Cumpiga, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone.
Kehebohan itu berasal dari akun Facebook milik Susi Agus. Akun ini mengunggah dua buah foto pernikahan dengan baju adat khas suku Bugis. Dalam foto itu terlihat mempelai pria memberikan cincin emas kepada mempelai wanita dengan jumlah yang sangat banyak.
"Pemecah rekor di thn 2017... 115 buah cincin nadapat pammatuana... Wwaaooooooo...jd juragan emas mendadak....," tulis Susi Agus dalam dalam keterangan foto unggahannya.
Â
Menuai Banyak Komentar dari Warganet
Beragam komentar warganet pun menghiasi unggahan Susi Agus, mulai dari komentar positif hingga komentar negatif.
Pemilik akun Facebook Risma Daengta Jiwa Ina misalnya, ia menduga kalau cincin yang diberikan adalah cincin palsu.
"Emas semuaji tmn?so ad jg sekampungku disni seperti itu,tp ternyata 3 aja yang asli.adatx ktx memang seperti itu," tulisnya di kolom komentar.
Tak jauh beda dengan komentar Risma Daengta Jiwa Ina, pemilik akun Marsha Arisayu mengomentari unggahan Susi Agus dan menceritakan bahwa kejadian serupa pernah terjadi, tetapi cincin emas itu sebagian besar adalah emas palsu.
"Adatnya org bone memang begini... Tpi dulu ada tetangga juga yg nikah dengan org bone diantara semua cincin ternyata banyak yg bukan emas," tulis Marsha Arisayu.
Berbeda dengan Risma Daengta Jiwa Ina dan Marsha Arisayu, akun Facebook Mastura Kajuara menjelaskan bahwa pemberian cincin kepada mempelai wanita dengan jumlah yang banyak itu merupakan adat istiadat orang di daerah tersebut.
"Adatx memang begitu, makax kalau awalx ada yg kekurangan ndk boleh banyak protes apalagi d permasalahkan krna dia pux adat lain yg tdk kt sangkah apalagi orang punya kluarga besar....alahamdulillah samawaki dek erna," tulis Mastura Kajuara di kolom komentar.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement