Kronologi Mahasiswi Surabaya Kesetrum Charger Laptop hingga Tewas

Mahasiswi nahas itu tewas kesetrum saat membersihkan kamarnya yang kebanjiran. Ia ditemukan dalam keadaan memegang charger laptop.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 26 Nov 2017, 03:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2017, 03:00 WIB
mahasiswi
Mahasiswi kesetrum listrik saat mencabut charger laptop. Foto: (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Camat Wonocolo, Denny Christupel menjelaskan kronologi meninggalnya mahasiswi UIN Sunan Ampel bernama Zakiyatus Shawa, Jumat 24 November 2017. Menurut Denny, meninggalnya Zakiyatus dikarenakan kesetrum saat mencabut charger laptopnya.

"Ada genangan air di kamar kontrakan korban," ujar Denny.

Sekitar pukul 13.00 WIB, Denny mendapatkan panggilan telepon dari warga. Ada kabar seorang mahasiswi tersengat listrik dan meminta bantuan mobil untuk mengantar ke rumah sakit.

"Saya lalu menelepon Kasi Tramtib untuk segera menyiapkan mobil agar digunakan mengantar korban ke RSI," kata Camat Wonocolo saat ditemui di Kantor Kecamatan Wonocolo, Sabtu, 25 November 2017.

Denny mengatakan, ketika mobil tersebut datang, ternyata korban bersama warga sudah berada di RSI. Warga menggunakan kendaraan pribadi untuk mengantar mahasiswi nahas itu.

"Hingga akhirnya pihak rumah sakit menyatakan korban sudah meninggal," kata Denny.

Sementara itu, Ketua RW 4, Kelurahan Jemur Wonosari M Hidayat mengamini jika penyebab korban kesetrum lantaran kamar kontrakan korban sedang banjir.

"Warga saat itu menemukan korban dalam keadaan sudah tidak sadar dan akhirnya segera dibawa ke rumah sakit," ucap Hidayat.

Saat kejadian, dirinya berada di Masjid Agung usai melaksanakan salat Jumat dan langsung menuju lokasi. Di lokasi, ternyata korban sudah berada di RSI oleh warga dan hanya bertemu dengan teman korban yang masih shock.

Berdasarkan keterangan teman korban, ketika banjir, semua penghuni yang tinggal di kontrakan sibuk menyelamatkan barangnya masing-masing. Saat itu tangan dan kaki korban masih dalam kondisi basah usai mengepel kamarnya.

"Di saat itulah, korban tersengat listrik saat mencabut kabel charger laptop," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Klarifikasi Camat dan Ketua RW

Camat Wonocolo dan Ketua RW merasa perlu membuat klarifikasi tentang kronologi meninggalnya korban karena kesetrum. Sebelumnya, dikabarkan jika ketua RW tersebut terlambat memberikan pertolongan.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua RT 3 RW 4 Kelurahan Jemur, Wonosari Heriyanto Idrus. Menurut Heriyanto, saat ditemukan, korban masih dalam keadaan memegang charger laptopnya. Dirinya saat itu langsung datang ke lokasi saat tahu kabar ini dari warganya.

Bahkan untuk menolong korban, kata Heriyanto, diperlukan handuk kering untuk melepas charger tersebut.

"Korban saat itu sudah tidak sadar dekat pintu dan masih memegang charger. Tidak ada yang tahu pula berapa lama korban sudah tidak sadarkan diri karena tidak ada suara teriakan dari korban," ujar Heriyanto.

Dia juga mengatakan, genangan air yang masuk ke kamar korban, bukan berasal dari jalan, melainkan dari dalam rumah itu sendiri. Karena, kata Heriyanto, ada jangka waktu yang cukup lama antara kejadian korban tersengat listrik sampai akhirnya genangan air masuk ke perkampungan.

"Karena memang saat kejadian pukul 13.00 kondisi di rumah belum digenangi air. Barulah pada pukul 14.00, genangan air mulai menggenangi perkampungan," kata Heriyanto. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya