Liputan6.com, Banyumas - Setengah sadar, Nasiroh lamat-lamat mendengar suara anak kucing mengeong pada Sabtu dinihari yang dingin itu. Lambat laun, suara itu semakin santer dan lebih menyerupai tangisan bayi yang menyayat hati.
Maka, warga Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Banyumas, itu membangunkan suaminya, Indratno, untuk mengecek ke luar rumah. Berbekal senter, keduanya beranjak keluar dan mendekat ke sumber suara.
Advertisement
Ternyata, suara tangisan itu berasal dari sebuah kardus yang sedikit terbuka. Kardus diletakkan sedemikian rupa di bawah tiang telepon sebelah barat Tugu Gewok, Desa Karanggintung. Keduanya terbelalak kaget ketika menemukan seorang bayi yang masih lengkap dengan plasenta ari-arinya.
Advertisement
Baca Juga
Bayi tampan itu tampak merah dan sehat. Diduga, sebelum dibuang, ada seseorang yang telah membersihkan bayi malang ini. Entah ibu yang telah melahirkannya, atau tangan orang lain.
Tak buang waktu, keduanya langsung menggedor Ketua RT setempat dan kepala dusun, Fredy Setiawan. Berburu waktu, mereka melarikan si bayi tampan ke tempat praktek Bidan Desa Karanggintung Dwi Eni Kuswati dan melaporkan kejadian ke Polsek Sumbang.
Bidan Eni pun dengan sigap merawat si jabang bayi, mulai dari memotong plasenta dan menghangatkan badannya. Bayi tampan berbobot 2,7 kilogram dan panjang 42 centimeter itu kemudian dirawat di rumah Bidan Eni sembari menunggu pemeriksaan Tim Dokter Kepolisian (Dokpol) Polres Banyumas.
Lahir Langsung Dibuang?
Spekulasi soal; bayi ini pun mencuat. "Diduga bayi ini ditelantarkan," ucap Kepala Sub-Bagian Humas Polres Banyumas, AKP Icuk Sukiyah kepada Liputan6.com, Sabtu, 9 Desember 2017.
Berdasar pemeriksaan bidan dan Dokpol Polres, diduga bayi tampan ini baru dilahirkan tak lama sebelum diletakkan di dekat tiang telepon tersebut.
Kabar penemuan bayi di dekat tiang telepon ini kemudian meruap. Pagi harinya, warga Desa Karanggintung dan sekitarnya berbondong penasaran ke rumah Bidan Eni. Kepolisian mengambil sikap, bayi ini kemudian dibawa ke Klinik Bhayangkara Banyumas.
"Untuk menghindari kerumunan orang-orang, dipindah ke Klinik Bhayangkara," dia menerangkan.
Dinihari itu juga, Kepolisian langsung menerjunkan petugas untuk mengolah Tempat Kejadian Perkara(TKP) dan memeriksa saksi-saksi. Tetapi, sementara ini, belum diketahui siapa orang yang tega menelantarkan bayi tampan ini.
Di lokasi, polisi menemukan kardus berwarna cokelat bertuliskan Aqua, kain warna hitam dan kain merah hati, serta selembar kertas bertuliskan Andrew Anano. Diduga, orang tua bayi si bayi tampan ini ingin mengirimkan pesan kepada penemu bayi dibuang ini agar dinamai sesuai pesannya.
Advertisement