Top 3 Berita Hari Ini: Wangsit Harta Karun Bung Karno Bawa Petaka

Top 3 berita hari ini, niat hati mendapatkan harta karun Bung Karno, apa daya nyawa malah melayang. Tiga warga Kecamatan Pakusari meninggal.

diperbarui 12 Des 2017, 21:30 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 21:30 WIB
Harta karun di halaman (4)
Ilustrasi harta karun. (Sumber iStock)

Jember - Top 3 berita hari ini, tiga warga Kecamatan Pakusari, Jember, Jawa Timur, tewas di dalam gua dengan kedalaman 10 meter di kawasan Hutan RPH Mumbulsari. Ketiganya diketahui merupakan bagian dari para pemburu harta karun peninggalan Presiden pertama RI, Ir. Sukarno atau Bung Karno dan peninggalan Raja Majapahit.

Adalah Tomo dan Iwan yang pertama kali memberikan informasi akan adanya harta karun yang tak ternilai di balik sebuah batu besar berdasarkan wangsit. Delapan penggali yang dibutakan dengan harta berhasil direkrut Tomo, warga Dusun Kemiri Songo, Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari.

Sementara itu, sanksi tegas akan segera diberikan kepada petugas Puskesmas Sidamulya, Brebes yang telah menelantarkan bayi Icha Selfia (7 bulan) hingga meninggal dunia.

Hanya karena sang ibu tidak melengkapi kartu keluarga sebagai persyaratan disamping e-KTP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), petugas itu tidak memberikan layanan kesehatan pada bayi Icha. Kala itu, Icha tengah menderita muntaber yang telah berlangsung selama tiga hari.

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:

1. Petaka Wangsit Harta Karun Bung Karno dan Raja Majapahit

Tiga penggali lubang diduga menyimpan harta karun Bung Karno meninggal. Yang menyuruh mereka sehat wal afiat. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Niat hati mendapatkan harta karun Bung Karno, apa daya nyawa malah melayang.

Dari delapan orang pemburu harta karun di perut bumi berkedalaman 10 meter itu, tiga di antaranya tewas. Mereka Taufiq (40) dan Bari(18), warga Dusun Sanggar, Desa Subo, Kecamatan Pakusari, dan Mbah Wardi (57), warga Desa Jatian, Kecamatan Pakusari.

Informasi adanya harta karun tersebut berdasarkan wangsit yang diterima Tomo alias Pak Ririn, warga Dusun Kemiri Songo, Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, dan Iwan alias Aji Bagus, warga Desa Weringin Rejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi.

Setelah beberapa hari penggalian, masalah mulai muncul karena ada mata air di lubang galian itu yang terus mengalir.

Untuk menguras air di dalam goa, mereka menggunakan mesin pompa air. Mereka tidak memperhitungkan ventilasi udara di tempat tersebut yang sangat minim karena hanya terdapat satu lubang kecil di bawah batu.

Selengkapnya...

2. Sanksi Tegas Menanti Petugas Puskesmas yang Telantarkan Bayi Icha

Kepala Puskesmas Sidamulya, dr Arlinda, mengakui ada kesalahan prosedur pada kinerja bawahan terkait bayi meninggal usai ditolak berobat. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Bayi perempuan berusia 7 bulan di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari Brebes, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah ditolak berobat oleh puskesmas.

Sang ibu membawa bayinya ke puskesmas karena selama tiga hari berturut-turut putri kecilnya menderita muntaber.

Kepala Puskesmas Sidamulya, dr Arlinda, mengakui ada kesalahan prosedur pada kinerja bawahannya. Sementara itu, Emiti sang ibu mengungkapkan kekesalannya pada puskesmas yang menelantarkan putrinya saat sakit.

"Kalau bisa, puskesmasnya ditutup saja kalau tidak bisa memberikan pelayanan kepada warga secara adil," ujarnya.

Selengkapnya...

3. Evakuasi Menegangkan Pemburu Harta Karun Bung Karno di Gua Sempit

Tiga penggali lubang diduga menyimpan harta karun Bung Karno meninggal. Yang menyuruh mereka sehat wal afiat. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

 

Tim SAR gabungan bergerak cepat mengevakuasi empat korban pemburu harta karun yang terjebak di dalam lobang gua. Nyawa tiga orang tak terselamatkan, sedangkan seorang korban lainnya masih hidup meskipun kondisi terakhir kritis.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Widi Prasetya, tim SAR gabungan bersama personel TNI dan Polri, baru bergerak mulai kemarin sore sekitar pukul 15.00 WIB, untuk upaya penyelamatan terhadap keempat pemburu harta karun tersebut.

"Mereka harus berhati-hati, karena dikhawatirkan gas beracun masih bahaya di dalam lubang gua," ucap Widi, dilansir JawaPos.com, Selasa (12/12/2017).

Alhasil, tim SAR gabungan baru berani turun mengevakuasi setelah peralatan keamanan tiba di lokasi gua. "Baru mereka turun mengevakuasi dengan cepat," Widi menambahkan.

Adapun Komandan Distrik Militer (Dandim) 0824 Jember, Letkol (Inf) Rudiyanto, memimpin langsung proses evakuasi. Bahkan, dia sendiri yang masuk ke dalam lubang gua. Setelah itu, Kapolsek Tempurejo, AKP Suhartanto, ikut masuk ke dalam gua menemani Dandim Jember.

Lokasi di dalam gua cukup menyulitkan tim evakuasi. "Sebab, ada beberapa titik lorong hanya bisa dimasuki seukuran tubuh orang dewasa. Sedangkan ke dalamnya, mencapai sekitar 18 meter," ujar Rudiyanto.

Selain sempitnya lorong di dalam gua, tim pencari korban pemburu harta karun mengalami kesulitan lain. Sebab di dalam gua cukup licin dan berair.

"Mereka berempat sudah tergeletak. Tapi ada satu orang yang masih hidup," Dandim Jember menambahkan.

Selengkapnya...

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya