Gempa Jawa Goyang Pekalongan, Nenek Aminah Meninggal Saat Tidur

Saat gempa menggoyang Pekalongan, Nenek Aminah tidur di sebelah kamar adiknya.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 16 Des 2017, 03:30 WIB
Diterbitkan 16 Des 2017, 03:30 WIB
Gempa Jawa Goyang Pekalongan, Nenek Aminah Meninggal Saat Tidur
Saat gempa menggoyang Pekalongan, Nenek Aminah tidur di sebelah kamar adiknya. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Pekalongan - Akibat gempa Jawa berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) yang berpusat di daratan Tasikmalaya, Jawa Barat, sejumlah rumah di Pekalongan ambruk dan menyebabkan satu korban jiwa. Korban tersebut diketahui merupakan seorang nenek bernama Aminah (83).

Warga Gang Sugih Waras 1 A, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, itu meninggal dunia akibat tertimpa tembok rumahnya yang roboh sesaat setelah gempa terjadi. Menurut keterangan keluarga korban, Fahimudin (45), saat terjadi gempa, nenek Aminah sedang terlelap tidur di kamarnya.

"Dia (Aminah) padahal baru saja tidur di kamar bagian belakang sekitar pukul 22.00 WIB. Kalau kejadiannya enggak tahu persis bagaimana, tahu-tahu tembok samping dan belakang rumah udah runtuh menimpa kamarnya," ucap Fahimudin kepada Liputan6.com di lokasi kejadian, Sabtu (16/12/2017).

Saat kejadian, Nenek Aminah bersama adiknya, Ahmad Sofyan (55), dan istrinya, Partinah (50). Mereka tidur di kamar sebelah kamar Nenek Aminah.

"Mereka semua sedang tidur, enggak tahu kalau mau ada gempa. Tahu ada gempa, mereka berdua panik lari ke luar rumah," kata dia.

Namun, runtuhan tembok yang juga menimpa kamar Ahmad dan istrinya tak sampai menimpanya.

"Sebelum meninggal dunia, sempat terdengar suara rintihan dari kamar Nenek Aminah. Tapi enggak lama suara itu nggak terdengar lagi," ucapnya.

Tetangga korban langsung mengevakuasi korban secara gotong-royong. Saat itu, aliran listrik rumah korban terputus, sehingga kondisi gelap gulita.

Warga membantu tak menghiraukan gempa susulan dan kondisi rumah yang sudah miring. Bermodal senter, warga berusaha menolong nenek Aminah yang tertimpa runtuhan tembok.

Satu jam setelah kejadian, tubuh renta nenek Aminah berhasil dievakuasi. "Sempat dilarikan ke RSUD Bendan Pekalongan, tapi sampai sana sudah meninggal dunia," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Luka Robek di Bagian Kepala

Gempa Jawa Goyang Pekalongan, Nenek Aminah Meninggal Saat Tidur
Kondisi rumah warga Pekalongan sesaat gempa 6,9 SR mengguncang Jawa bagian selatan, termasuk Pekalongan. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Berdasarkan keterangan seorang perawat jaga RSUD Bendan, kondisi korban saat tiba di RS sudah dalam keadaan meninggal dunia. "Saat dibawa ke sini, pasien sudah meninggal," ucap seorang petugas perawat RSUD Bendan.

Berdasarkan, pengecekan awal korban mengalami luka di bagian kepala yang cukup parah. "Ada luka robek di bagian kepala korban hingga terkelupas. Mungkin itu terkena reruntuhan tembok rumahnya yang runtuh," ia menambahkan.

Hingga kini, jenazah korban masih berada di RSUD Bendan menunggu dibawa ke rumah duka.

Selain rumah Nenek Aminah, satu unit rumah di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, juga roboh di bagian dapur. Namun, kejadian itu tak sampai menimbulkan korban jiwa.

Kerusakan cukup parah tembok bagian samping kanan dan belakangg yang roboh menghancurkan bagian dapur.

Peringatan Dini Tsunami Dicabut

BMKG menyatakan peringatan dini tsunami menyusul gempa 6,9 SR yang terjadi pada Jumat, 15 Desember 2017, di Tasikmalaya, berakhir. Dengan begitu, potensi terjadinya tsunami telah terlewati.

Pencabutan peringatan itu disampaikan BMKG pada pukul 02.28 WIB. Warga yang sebelumnya diperingatkan untuk menjauhi bibir pantai bisa kembali aman.

Sebelumnya, sejumlah gempa susulan terjadi dengan kekuatan berkisar antara 2,9 SR hingga 3,3 SR dengan skala gempa yang semakin mengecil. Kondisi permukaan laut di Pantai Pangandaran juga kembali normal sekitar pukul 02.00 WIB setelah sempat turun sesaat usai terjadinya gempa.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya