Perjalanan Keliling Dunia 2 Warga Portugal Terhenti di Sangihe

Dua warga Portugal itu berkeliling dunia untuk menelusuri jejak bangsa Portugis di masa lampau menggunakan sepeda motor.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 08 Jan 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 16:30 WIB
Perjalanan Keliling Dunia 2 Warga Portugal Terhenti di Sangihe
Dua warga Portugal itu berkeliling dunia untuk menelusuri jejak bangsa Portugis di masa lampau menggunakan sepeda motor. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Tahuna - Perjalanan keliling dunia dilakoni pasangan asal Portugal, Rui Manuel dan Maria Jose, dengan mengendarai sepeda motor. Namun, petualangan untuk menelusuri jejak ekspansi bangsa Portugis itu terpaksa terhenti di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Keduanya tak diizinkan menyeberang ke wilayah Filipina. "Dua petualang asal Portugal ini kami cekal saat hendak melintas ke negara tetangga Filipina melalui dermaga pelabuhan pulau terluar Marore, Sangihe," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Tahuna, James Sembel, Jumat, 5 Januari 2018.

Sembel mengatakan, penyeberangan lintas batas melalui Dermaga Marore tidak diberlakukan secara umum. Penyeberangan itu hanya khusus bagi warga seputar Marore dan Batuganding Filipina yang mengantongi pas lintas batas.

"Aturannya seperti itu. Jadi, keduanya tidak kami perkenankan meneruskan perjalanan ke Filipina," ungkap Sembel.

Dia menambahkan, kedua petualang Portugal yang merupakan suami istri itu memasukkan wilayah perbatasan Sulawesi Utara dan Filipina dalam rute perjalanan mereka. Namun, perjalanan mereka terhenti setelah sempat bersikeras.

 


Kantongi Paspor Petualang

Perjalanan Keliling Dunia 2 Warga Portugal Terhenti di Sangihe
KRI Nuku merapat di dermaga Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, untuk memantau keamanan di daerah perbatasan yang rawan dengan terjadinya perlintasan trans nasional (Antara)

Warga Portugal itu bersikeras hendak menyeberang karena mengantongi paspor pengeliling Asia - Eropa dengan kendaraan roda dua. Keduanya kembali ke Manado untuk bernegosiasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Filipina di Manado.

Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Dodi Karnida, mengatakan dua warga Portugal itu selanjutnya mencoba bernegosiasi dengan Konjen Filipina di Manado.

"Mereka tetap ingin menyeberang dari Marore, tetapi Philippines Border Crossing Station Officer di Marore tidak memberikan izin, sehingga mereka merayu Konsul Jenderal untuk meluluskannya. Namun, belum ada hasilnya," ujar Dodi, Sabtu, 6 Januari 2017.

Dodi menambahkan, pasangan suami istri itu melakukan napak tilas untuk mengikuti jejak-jejak perjalanan bangsa Portugas di jalan dulu yang menguasi sebagian wilayah di dunia. Indonesia dan Filipina menjadi negara yang pernah dilalui Portugal, juga Spanyol dan Belanda.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya