Perjuangan Kakak Beradik demi Bisa Belajar Mengaji Berbuah Manis

Aidil dan Alisya mencuri simpati warganet karena kegigihannya belajar mengaji Alquran.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 09 Jan 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2018, 07:00 WIB
Belajar Mengaji
Perjuangan kakak beradik demi bisa belajar mengaji berbuah manis. Foto: (Ahmad Yusran/Liputan6.com)

Liputan6.com, Luwu Timur - Kakak beradik, Aidil (11) dan Alisya (8) yang viral karena kegigihannya belajar mengaji Alquran bak ketiban durian runtuh. Betapa tidak, selain banjir bantuan materiil, keduanya juga akan disekolahkan oleh Kementerian Sosial dan Pemkab Luwu Timur.

Bahkan, Kapolres Luwu Timur AKPB Leonardo Panji Wahyudi bersama jajarannya dan Bhayangkari Cabang Lutim tak mau ketinggalan memberi bantuan perlengkapan sekolah. Dua unit sepeda berwarna merah jambu dikirim khusus untuk Aidil dan Alisya.

Ade Novitasari, pengunggah kisah kakak beradik agar bisa belajar mengaji itu mengaku puas dan terharu. Ia berterima kasih atas reaksi warganet yang begitu cepat merespons postingannya yang diunggah di Facebook.

"Selain mengunjungi langsung rumah kakak beradik itu bersama teman-teman. Kami sepakat telah membuat Posko Peduli Aidil dan Alisya. Dan alamatnya, di rumah saya di Jalan Jeruk, Desa Baruga, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur,” kata Ade Novitasari kepada Liputan6.com Senin 8 Januari 2017.

Aidil dan Alisya warga Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang viral di sosial media, mencuri simpati warganet karena kegigihannya belajar mengaji Alquran. Keduanya harus naik turun jurang, menyebrangi sungai, dan menunggu tumpangan gratis demi bisa membaca Alquran.

 

Perjuangan Kakak Beradik untuk Bisa Mengaji

Belajar Mengaji
Perjuangan kakak beradik demi bisa belajar mengaji berbuah manis. Foto: (Ahmad Yusran/Liputan6.com)

Hujan mulai membasahi tubuh dua bocah yang berdiri di pinggir jalan itu. Mereka dengan sabar menunggu kendaraan yang bisa membawa mereka ke tempat pengajiannya di Desa Balambano, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tentunya tanpa memungut biaya.

Akan tetapi, lama menunggu, tak satu pun mengangkut keduanya. Terpaksa, kakak beradik itu harus turun ke jurang, menerobos hutan yang menjadi jalan alternatif menuju tempat pengajiannya.

Kisah perjuangan mereka disampaikan Ade Novitasari (23), warga pasar sentral, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, dalam akun media sosial Facebook miliknya dan menjadi viral.

Ketika Liputan6.com berkesempatan berbincang-bincang dengan Ade, dia mengaku terenyuh melihat kakak beradik yang rela hujan-hujanan turun ke jurang untuk bisa belajar mengaji.

"Kejadiannya, Sabtu, 6 Januari 2017, sekitar pukul 16.30 Wita. Saat itu cuaca sedang hujan, dan saya sedang melintas bersama saudara dengan sepeda motor. Sengaja saya mampir untuk melihat dari dekat kondisi dua anak yang basah kuyup tersebut," cerita Ade, Minggu, 7 Januari 2017.

"Sambil ngobrol saya tanya mau ke mana, mau pergi mengaji. Karena tidak dapat mobil tumpangan atau orang yang lewat menggunakan sepeda moto, kakak beradik yang belum saya tahu namanya itu saya kasih Rp 20.000 untuk dibagi dua," dia menambahkan.

Ade Novitasari yang merupakan alumnus SMKN 1 Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tidak menyangka jika aksinya yang berpose dan merekam polah kakak beradik itu kemudian diunggah melalui akun Facebook Adhe Bolly viral di warganet.

"Saya sempat bilang hati-hatiki. Pelan-pelanki turun nak. Astaghfirullah, apa yang saya mau katakan terhadap semua yang saya lihat. Hujan-hujan turun ke jurang untuk pergi mengaji, subhanallah," kata Ade Novitasari.

Cerita Ade di Facebook

Belajar Mengaji
Perjuangan kakak beradik demi bisa belajar mengaji berbuah manis. Foto: (Ahmad Yusran/Liputan6.com)

Ade Novitasari, warga pasar sentral, Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mengunggah status di Facebook yang sempat viral. Warganet ikut prihatin dengan kondisi yang dialami kakak beradik yang berjuang untuk pergi mengaji. Berikut unggahan status Ade pada akun Adhe Bolly.

Sedikit cerita saya.Bru sempat update fto sm vidio ini.Tadi sekitar jam setengah lima didaerah balambano/wasponda kab.luwu timur

Hujan begitu deras, saat prjalanan pulang kemalili seorang adek kakak yg sedang menunggu kndaraan ingin menumpanginya tpi tak ada satupun yg brhnti mngambil adik kakak ini.

Lalu saya membelokan mtr kearah adik kakak ini, lalu saudari saya bertanya kpda adik kakak ini. Kalian mau kemna ? Lalu adiknya mnjawab kami mau pergi mengaji kak, tapi tak ad satupun kndraan yg singgah 😢😢 masya allah syapun menundukan kepala air matapun jatuh.

Smpai mereka basah kuyup, kedinginan. Yg paling bikin sedih dia melewati jurang yg dalam sambil memegang adiknya 😭😭😭 syapun brtnya, apa tidak ad jalan slain melewati jurang ini ? Kata kaka, ada kak cuman jauh kami sudah trlambat mengaji 😭😭 demi mengaji mereka rela khujanan masya allah.. smga allah selalu melindungimu, mmbrikan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Smpat sya brtnya kepada mereka. Ibu kalian dimana ? Kata mereka. Ibu pergi mninggalkn kami, kami tinggal ber3 sama kakek 😭😭 tega banget sih 😭😭 Buat antum yang brbaik hati, jika kalian punya rasa simpatik sma mereka. Jika ad buku ataupun pakaian yang masih layak dipakai bisa dikmpulkan nnti kami akan bwa kt4 ank trsebut 😭😢😢😢.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya