Heboh Insiden Kesurupan 17 Siswi SMP Banyumas dalam 3 Hari

Anehnya, siswa yang kesurupan nyaris seluruhnya perempuan. Diduga dipicu oleh siswi yang mengikuti kesenian kuda lumping atau ebeg Banyumas

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Jan 2018, 06:32 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2018, 06:32 WIB
Guru dan siswa berusaha menenangkan siswi yang kesurupan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Guru dan siswa berusaha menenangkan siswi yang kesurupan. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Di ruang kelas, sejumlah guru SMP Negeri Pakuncen Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berusaha menenangkan seorang siswi yang berteriak-teriak histeris. Siswi itu kesurupan dan meracau tak karuan.

Seorang guru lantas membacakan ayat-ayat Alquran. Namun, siswi itu tak kunjung tenang. Ia meronta, berusaha menjambak rambutnya sendiri dan menendang-nendang.

Situasi yang nyaris sama juga terjadi di musala sekolah. Guru dan siswa menenangkan rekan mereka yang juga kesurupan massal.

Ada pula beberapa siswi yang bertingkah aneh. Mereka hendak lari menuju jalan raya. Pemuka agama dan dukun ebeg (kuda lumping) pun didatangkan untuk menyembuhkan para siswa yang diduga mengalami kesurupan massal ini.

Sementara, di halaman sekolah, guru, siswa, dibantu kepolisian menenangkan siswi yang telah tersadar dan mengantarnya pulang ke rumah.

Senin, 15 Januari 2018, belasan Siswi di SMP Negeri 2 Pakuncen Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah kesurupan massal. Sekolah terpaksa memulangkan siswa lebih dini untuk mencegah meluasnya kesurupan ini.

Dipicu Indang Ebeg atau Kuda Lumping?

Belasan siswa kesurupan di SMP Negeri 2 Pakuncen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Belasan siswa kesurupan di SMP Negeri 2 Pakuncen, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Anehnya, yang kesurupan nyaris seluruhnya perempuan. "Masih diselidiki. Ya kami belum tahu," ucap Kepala SMP Negeri 2 Pakuncen, Muzaeni, saat ditanya penyebab kesurupan massal ini.

Ia pun mengaku belum memperoleh data pasti berapa jumlah siswa yang kesurupan. Data yang diperoleh, jumlah siswa yang kesurupan mencapai 17 orang.

Ternyata, kesurupan ini tak hanya terjadi hari ini. Sabtu dan Jumat lalu, belasan siswi juga kesurupan. Namun, jumlah siswi yang kesurupan hari ini lebih banyak dibanding hari sebelumnya.

Seorang siswa yang enggan disebut namanya mengungkapkan, ada rekannya yang mengikuti kesenian ebeg atau kuda lumping. Siswi itu lah yang pada Jumat lalu kesurupan untuk pertama kali.

Siswi itu berteriak histeris dan bertingkah aneh. Ia pun lari ke halaman dan seperti mencari sesuatu. Kontan, kesurupan ini menular ke rekan-rekan lainnya.

 

Perhatian Khusus dari Guru BK dan Orang Tua

Guru mengantar siswi yang telah tersadar dari kesurupan pulang ke rumah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Guru mengantar siswi yang telah tersadar dari kesurupan pulang ke rumah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Jumat lalu, jumlah siswa yang kesurupan hanya tujuh orang. Pada Sabtu, jumlahnya bertambah banyak mencapai 15 siswa.

Sebagian warga Banyumas meyakini, tiap orang yang ikut kesenian ebeg atau kuda lumping akan dimasuki oleh indang atau sebangsa roh halus.

Di saat-saat tertentu, indang ini akan keluar dan menyebabkan orang itu mengalami kondisi setengah tak sadar. Lantaran tak sadar, ia pun tak bisa mengendalikan tingkah lakunya.

Soal ini, Muzaeni menduga ada gangguan psikologi pada siswa. Namun ia tak bisa memastikan apakah kesurupan massal ini dipicu oleh seorang siswa yang mengikuti kesenian ebeg atau kuda lumping.

"Ya kan gejala psikologi ya. Coba nanti seperti apa," dia menambahkan.

Muzaeni juga memastikan, siswa yang sempat kesurupan akan dibimbing langsung oleh guru Bimbingan dan Koseling (BK) dan mendapat perhatian khusus.

Sekolah juga akan memanggil orangtua siswa untuk berkoordinasi agar kejadian itu tak terulang lagi di masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya