Liputan6.com, Cilacap - Warga Desa Mulyadadi dibuat geger oleh ulah pemuda yang mengalami gangguan jiwa, Ferri Yulisetiawan (22). Ia mengamuk di sekitar rumahnya di Dusun Sidamulya RT 04/05 Desa Mulyadadi Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
Warga juga dibuat khawatir lantaran Ferri mencoba memukuli siapa pun yang melintas di depan rumahnya.
Advertisement
Baca Juga
Tetapi, warga tak biasa berbuat banyak. Mereka khawatir menjadi korban amukan Ferri yang diketahui mengalami gangguan jiwa dan sedang kesetanan.
Warga juga tak mau ambil resiko. Mereka lebih memilih menghindar dari sekitar rumah orang tua Ferri.
Berdasar keterangan saksi-saksi di lokasi, Senin pagi (22/1/2018) sekitar pukul 09.30 WIB, korban marah marah tanpa sebab. Ia juga mengincar warga yang berada di sekitar rumahnya.
Beberapa waktu kemudian, Ferri beranjak tenang. Jalan di depan rumah korban pun berangsur normal. Pemuda yang mengalami gangguan jiwa ini juga tak tampak di halaman rumah.
Kronologi Tewasnya Korban
Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, korban kembali mengamuk. Ia memukul apa saja, termasuk kaca rumah, dengan tangan kosong.
Merasa tak mampu menenangkan korban, akhirnya keluarga dan warga pun melapor ke kepolisian. Adapun warga lainnya, bubar menjauh dari lokasi.
Celakanya, saat warga dan polisi sampai ke lokasi, korban ditemukan terkapar bersimbah darah. Setelah diperiksa, ternyata korban telah meninggal dunia.
Kepala Polsek Majenang, AKP Trisuryo Irianto mengatakan korban diduga meninggal dunia karena kehabisan darah. Pasalnya, ditemukan luka robek yang parah pada kedua tangan korban akibat pecahan kaca.
"Terdapat banyak darah di sekitar tubuh korban," ucap Trisuryo, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin malam, 22 Januari 2018.
Advertisement
Korban Tak Hanya Sekali Ini Mengamuk
Dia menerangkan, berdasar keterangan keluarga dan saksi-saksi, korban memang mempunyai riwayat gangguan jiwa. Kemungkinan besar, korban mengamuk lantaran penyakit jiwanya kambuh.
Keterangan itu diperkuat oleh ayah korban, Puryono, yang mengakui bahwa mengamuknya Ferri bukan satu-satunya yang pernah terjadi. Sebelumnya, Ferri juga mengamuk jika penyakit gangguan jiwanya kambuh.
Paryono menambahkan, anaknya pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Magelang. Hasilnya, gangguan jiwa Ferri berangsur membaik.
Namun, rupanya penyakit lamanya itu kambuh dan berakhir tragis. Ferri meninggal dunia lantaran kehabisan darah.