Dalam Seminggu, 2 Perempuan Jadi Korban Buaya Sungai Batanghari

Seorang perempuan yang diduga menjadi korban buaya ditemukan dalam kondisi jasad tak utuh yang mengapung di Sungai Batanghari.

oleh Bangun Santoso diperbarui 25 Feb 2018, 01:01 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2018, 01:01 WIB
Serangan Buaya di Jambi
Tim SAR, polisi, TNI bersama warga berhasil menemukan korban yang mengapung di sungai dan diduga akibat diserang buaya. (Foto: Dok. Polres Tebo/B Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Belum lama ini, warga di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi dihebohkan dengan hilangnya seorang perempuan berumur 53 tahun bernama Hofsah karena diseret buaya di Sungai Batanghari. Kali ini, jasad seorang emak-emak lainnya ditemukan tak utuh dan diduga kuat akibat serangan predator sungai itu.

Ilham, seorang warga Kabupaten Tebo mengatakan, korban kali ini bernama Samsidar, wanita berumur 66 tahun warga Desa Malako Intan, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo.

Perempuan tua itu dinyatakan hilang saat berada di sungai sejak Rabu, 21 Februari 2018, sekitar pukul 15.00 WIB. Ia diduga hilang setelah diserang buaya di Sungai Batanghari.

"Menurut kabar dari warga lain, dia (korban) menyeberangi sungai menggunakan perahu. Namun hingga petang, tak kunjung pulang," ujar Ilham saat dihubungi di Tebo, Sabtu, 24 Februari 2018.

Saat itu, kata Ilham, Samsidar hendak pergi ke desa tetangga untuk melihat kebun sayur miliknya. Keluarganya yang khawatir akhirnya menyusul ke kebun karena hingga petang, korban tak kunjung pulang.

Keluarga yang menyusul kaget, sosok Samsidar tak ada di kebunnya. Hanya ditemukan sepasang sandal, baju, dan galon milik korban. Kejadian itu langsung dilaporkan keluarga ke aparat desa dan warga lainnya.

"Warga heboh saat itu, aparat polisi, TNI dan warga ramai-ramai mencari di sungai. Ini menakutkan karena belum lama ini juga ada kejadian yang sama karena serangan buaya," ucap Ilham.

 

Jasad Ditemukan Tak Utuh

Serangan Buaya di Jambi
Jasad korban ditemukan sudah tak utuh. (Foto: Dok. Polres Tebo/B Santoso)

Peristiwa itu dibenarkan Kapolres Tebo, AKBP Budi Rachmat melalui Kapolsek Tebo Ulu, Iptu Razali.

Menurut Razali, jasad korban berhasil ditemukan oleh tim pencari sehari setelahnya atau pada Kamis, 22 Februari 2018, sekitar pukul 10.00 WIB. Korban ditemukan mengapung di sungai, berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi pertama hilang.

"Saat dilakukan pengecekan oleh tim medis dan keluarga korban. Jasad tersebut dipastikan adalah jasad Samsidar yang sebelumnya dikabarkan hilang," ujar Razali menjelaskan.

Nahasnya lagi, jasad korban saat ditemukan ternyata sudah tidak utuh lagi. Kedua tangannya hilang, bagian perut ke bawah hingga kaki juga hilang.

Melihat kondisi jasad korban itu, ia menduga Samsidar hilang di sungai akibat dimangsa buaya. Namun demikian, polisi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Samsidar.

 

Emak-Emak Diseret Buaya

Serangan Buaya di Jambi
Belum genap sepekan sebelumnya, seorang perempuan 53 tahun juga meninggal usai diserang buaya di sungai Batanghari. (Foto: Dok. Polres Tebo/B Santoso)

Kejadian yang menimpa Samsidar ini benar-benar bikin geger sebagian warga Tebo khususnya yang tinggal di sepanjang aliran sungai di daerah itu. Sebab, belum genap satu minggu sebelumnya, seorang emak-emak bernama Hofsah sempat hilang hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa di sungai.

Perempuan paruh baya itu diketahui meninggal usai diterkam dan diseret buaya saat ia tengah mandi dan mencuci di pinggir sungai Batanghari yang melintas di desanya yakni Desa Pulau Jelmu, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo.

Peristiwa yang menimpa Hofsah terjadi pada Sabtu, 17 Februari 2018, sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu ia baru selesai mandi dan tengah mencuci bersama seorang emak-emak lainnya.

Saat hendak berdiri, tiba-tiba ada seekor buaya dengan moncong menganga langsung menyambar kaki Hofsah. Sontak tubuh perempuan paruh baya itu langsung terempas diseret hewan predator itu ke tengah sungai.

Menurut saksi mata, usai menarik paksa korbannya, buaya ganas tersebut sempat menampakkan diri ke permukaan air sebelum akhirnya menghilang.

Jasad korban baru bisa ditemukan 24 jam setelahnya. Ia ditemukan pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB pada Minggu, 18 Februari 2018. Lokasi penemuan berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi hilangnya korban yakni di Desa Koto Joyo yang memang bersebelahan dengan Desa Pulau Jelmu.

 

Teror Buaya di Jambi

Serangan Buaya di Jambi
Warga Kabupaten Tebo sebelumnya juga dihebohkan dengan penemuan jasad seorang bocah berseragam SD setelah dinyatakan hilang dimangsa buaya. (Foto: Dok. Polres Tebo/B Santoso)

Teror buaya bukan kali ini saja terjadi di Jambi. Pada Desember 2016, masih di Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo tepatnya di Kelurahan Pulau Temiang, seorang bocah SD umur 12 tahun bernama Rio juga ditemukan meninggal usai menjadi korban keganasan buaya di Sungai Batanghari.

Jasad bocah malang itu yang masih mengenakan seragam sekolah itu ditemukan rusak, diduga akibat serangan buaya.

Kemudian antara Maret dan April 2017, buaya diketahui menyerang dua warga di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, di lokasi berbeda. Meski berhasil menyelamatkan diri, keduanya diketahui mengalami luka-luka akibat serangan buaya.

Kabupaten Tanjabtim memang dikenal sebagai salah satu daerah habitat buaya karena selain banyak rawa, daerah ini juga dialiri banyak alur sungai-sungai kecil yang merupakan anak Sungai Batanghari.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya