Tawaran Pengentasan Kemiskinan Melalui Perempuan

Cagub Jateng Ida Fauziah menyebut minimal 100 wirausahawan perempuan baru harus dilahirkan di tiap kecamatan sebagai tawaran pengentasan kemiskinan.

oleh Edhie Prayitno IgeFelek Wahyu diperbarui 09 Mar 2018, 14:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2018, 14:30 WIB
ida fauziah
Ida Fauziah, calon Wakil Gubernur Jawa Tengah. (Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Kudus - Tingginya angka kemiskinan di Jawa Tengah menjadi perhatian calon wakil gubernur Jawa Tengah, Ida Fauziah. Di hadapan kader PKB Kabupaten Kudus, Ida menyebutkan bahwa sekarang saatnya Jawa Tengah serius menurunkan angka kemiskinan.

Ida menyebutkan saat ini kemiskinan di Jawa Tengah mencapai 13 persen. Angka itu harus turun serendah-rendahnya.

"Jawa Tengah masuk dalam provinsi miskin di Indonesia. Entah apa yang terjadi, tapi jalan-jalanlah ke kabupaten pinggiran, atau desa-desa. Masih banyak kemiskinan yang bikin kita sesek," kata Ida dalam Rapat Koordinasi Pengurus Ranting PKB Kabupaten Kudus di Gedung Griya Raharja Kudus, Kamis sore, 8 Maret 2018.

Ida menyebutkan pihaknya mampu menurunkan angka 13 persen itu bahkan sampai 6 persen. Caranya bagaimana?

"Dengan menciptakan 100 usaha baru di setiap kecamatan, kemudian menumbuhkan satu juta wirausahawan perempuan. Langkah sederhana ini akan membuka lima juta lapangan kerja baru," kata Ida Fauziah.

Wirausahawan itu harus diciptakan. Menurutnya, cara tercepat adalah dengan fokus pada pemberdayaan perempuan. Itu harus dilakukan karena Jateng adalah provinsi besar penyumbang TKW di luar negeri.

"Karena di antara yang miskin di Jateng, banyak juga dari kalangan perempuan. TKW adalah salah satu jalan keluar instan," kata Ida Fauziah.

 

Dimulai dari Bawah

ida fauziah
Ida Fauziah, calon Wakil Gubernur Jawa Tengah ketika menyampaikan idenya membangun Jawa Tengah. (Liputan6.com/Felek Wahyu)

Dengan posisi kemiskinan absolut, perempuan akhirnya menjadi tulang punggung keluarganya. Salah satu contoh konkret adalah banyaknya perempuan berjualan dari pagi sampai malam hari di pasar-pasar tradisional. Untuk menuju ke arah itu, APBD harus pro rakyat, pro UMKM, pro nelayan, dan pro-pro lainnya yang berpihak kepada rakyat.

"Butuh sinergitas satu sama lain. Artinya, di pilbup, kita harus menang, di Jateng kita juga harus menang," kata Ida.

Pada 2018, sambung Ida, merupakan momentum tepat mengubah keadaan menjadi lebih baik, dimulai dari pilbup, pilgub, dan nantinya di pilpres. Dalam pilkada serentak, Kudus juga menyelenggarakan pilbup.

Dengan julukan Kota Santri, niatnya diharapkan seirama dengan PKB yang memang berbasis santri. Menurut Ida, kerja keras dan tekad kuat, serta sama-sama santri, jelas akan mempercepat kemenangan PKB.

"Kudus yang santri, Jateng yang santri, dan Indonesia santri. Ayo bangun Jateng mukti bareng," teriak Ida menyemangati para kader.

Ida sangat yakin jika pantura timur akan memberikan suara mayoritas dalam pilgub. Apalagi saat ini, Sudirman Said dan Ida Fauziah semakin dikenal. Dari berbagai survei, popularitasnya meningkat tajam.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya