Sempat Heboh di Medsos, Begini Nasib Wisata 'Negeri di Atas Awan' Semarang

Pengelola akan melakukan gebrakan untuk meningkatkan kembali jumlah wisatawan yang berkunjung ke 'Negeri di Atas Awan' Semarang itu.

diperbarui 12 Mar 2018, 17:04 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2018, 17:04 WIB
Selamat Datang di Negeri Atas Awan Tapi Full Wifi
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berpose dengan gitar di salah satu spot foto atas awan Desa Wisata Kandri. (foto: Liputan6.com/felek wahyu)

Semarang - Munculnya destinasi wisata baru di Kampung Talunkacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Ngaliyan, Semarang, pada pertengahan 2017 lalu sempat menghebohkan warga sekitar. Destinasi wisata itu tak lain adalah spot foto di atas awan yang diprakasai oleh warga setempat.

Spot foto di atas awan ini benar-benar mencuri perhatian warga Kota Semarang. Mereka ingin merasakan sensasi berfoto di atas tumpukan dakron dengan latar belakang Waduk Jatibarang dan panorama kawasan Wisata Goa Kreo.

Hasil foto itu pun mirip seperti berada di atas awan. Wisatawan yang berkunjung lantas mengunggah hasil foto tersebut ke akun media sosial (medsos) seperti Instagram maupun Facebook hingga menjadi viral di dunia maya.

Tren foto di atas awan itu pun membuat warga Talunkacang, Desa Kandri, langsung membuat spot–spot baru untuk wisata digital. Setelah spot foto di atas awan, warga langsung membuat spot foto bunga sakura, salju, hingga balon udara untuk menggenjot kunjungan wisatawan.

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, kunjungan wisatawan ke spot foto di atas awan maupun spot foto lainnya di kawasan wisata di Kota Semarang itu berangsur menyusut.

Pengelola spot foto di atas awan, M Taufik, mengaku turunnya jumlah pengunjung sangat terasa sejak tiga bulan terakhir. Jika biasanya, kunjungan wisatawan bisa mencapai ratusan orang, kini hanya berkisar belasan orang.

"Pas awal dibuka Agustus lalu, jumlah wisatawan yang mengantre untuk foto bisa mencapai 100 orang per hari. Tapi, sejak Januari kemarin mulai sepi hanya berkisar belasan orang. Ramainya hanya pas hari-hari tertentu, seperti weekend atau libur sekolah," ujar Taufik kepada Semarangpos.com (Solopos Grup), Rabu (7/3/2018).

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

 

Pemicu Menurunnya Jumlah Wisatawan

Wisata Kandri
Salah seorang pengunjung tengah berpose di spot foto di atas awan Desa Kandri, Semarang, Rabu (7/3/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Taufik menambahkan ada beberapa faktor yang memengaruhi surutnya kunjungan wisatawan di spot foto awan Desa Kandri itu, salah satunya cuaca.

"Kemarin kan sering hujan. Jadi hasil fotonya kurang bagus. Semoga saat cuaca kembali cerah, kunjungan bisa ramai lagi," beber Taufik.

Selain cuaca, ada faktor lain yang membuat kunjungan wisatawan di spot foto di atas awan menurun. Faktor itu tak lain adalah kejenuhan pengunjung karena spot foto di atas awan sudah tak lagi tren di media sosial.

Untuk yang satu itu, Taufik mengaku sudah punya strategi. Salah satu strategi, yakni dengan melakukan inovasi pada objek-objek wisata digital untuk menarik kembali perhatian wisatawan.

"Kami sudah menyiapkan inovasi dan pembaruan di spot–spot foto yang disajikan. Apa inovasi itu? Tunggu saja nanti, dalam waktu dekat akan kami luncurkan," ujar Taufik.

Nah, penasaran dengan inovasi dari spot foto di atas awan Desa Kandri? Tunggu saja inovasi dari pihak pengelola wisata digital di salah satu objek wisata Kota Semarang itu.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya