Mencekam, Harimau Bonita Menghilang Usai Roboh Kena Peluru Bius

Tim terpadu sebelumnya berhasil menembak harimau Bonita dengan senapan bius di Jalan Poros Tengah Eboni, Indragiri Hilir, Riau.

oleh M Syukur diperbarui 17 Mar 2018, 14:03 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2018, 14:03 WIB
Harimau menerkam manusia
Setelah Jumiati, karyawati perusahaan sawit pada awal Januari lalu, kini buruh bangunan bernama Yusri yang menjadi korban keganasan harimau di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Indragiri Hilir - Dua bulan lebih memburu harimau Bonita, tim terpadu akhirnya berhasil menembak harimau Sumatera betina yang sudah menerkam dua warga hingga tewas di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Petugas menembak Bonita dengan senapan berpeluru bius, pada Jumat malam, 16 Maret 2018.

Hanya saja, bius yang digunakan tak terlalu lama bekerja terhadap Panthera tigris sumatrae yang disebut penduduk setempat Datuk Belang ini. Harimau Bonita cepat sadarkan diri, serta menghilang di gelapnya malam setelah masuk ke perkebunan sawit.

"Bonita usai tertembak, tidak terpantau lagi," ucap Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, saat dikonfirmasi Liputan6.com dari Kota Pekanbaru, belum lama ini.

Pria yang dipanggil Haryono ini mengaku mendapat informasi dari petugas di lapangan. Dia menyebut harimau Bonita ditembak di kawasan Eboni. Kawasan ini merupakan perkebunan sawit yang dipasang beberapa perangkap.

Lokasi ini termasuk perlintasan harimau Bonita sesudah keluar perkampungan di Dusun Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir. "Tepatnya di Jalan Poros Tengah Eboni, posisinya ditembak ketika melintas di boks 3 dan 4," tutur Haryono.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Petugas Tak Berani Langsung Mendekat

Buru Harimau 2 Bulan, Petugas Hanya Bisa Menatap Saat Berpapasan
Petugas sempat meletuskan senjata api ke udara, tapi harimau yang diburu malah makin galak. (Liputan6.com/M Syukur)

Begitu petugas menembak Bonita, bius langsung bekerja. Harimau Bonita langsung berjalan pelan dan roboh karena pengaruh bius tadi. Meski begitu, petugas tak berani langsung mendekat. 

"Lokasi penembakan Bonita dengan jarak dia tertidur itu, kira-kira dua menit jalan kaki," sebut Haryono.

Tim penembak langsung menghubungi tim evakuasi. Hanya saja, mobil tim evakuasi terperosok di lumpur hingga tak bisa berjalan. Di saat petugas sibuk mengangkat mobil tadi, Bonita terbangun lagi.

Sang harimau langsung lari ke semak-semak perkebunan sawit hingga tak tampak lagi.

"Saat ini sudah dikerahkan alat berat untuk mengeluarkan mobil tadi," kata Haryono.

Situasi Lapangan Mencekam

Harimau menerkam manusia
Setelah Jumiati, karyawati perusahaan sawit pada awal Januari lalu, kini buruh bangunan bernama Yusri yang menjadi korban keganasan harimau di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. (M Syukur/Liputan6.com)

Situasi di lapangan, menurut Haryono, sangat mencekam. Petugas masih waspada karena diduga Bonita masih berkeliaran. Petugas tetap bersama-sama sambil menenteng senapan bius.

Harimau yang ditembak ini dipastikan Haryono adalah Bonita. Hal itu melihat kebiasaan serta pola belangnya. Apalagi, harimau ini tak takut dengan manusia.

Harimau Bonita ketika melihat petugas, langsung mendekat. Tingkah ini disebut Haryono sering dilakukan Bonita ketika melihat manusia di perkampungan.

"Saat ini petugas masih di lapangan sambil menunggu penerangan karena gelap sekali," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya