KLHK Sebut Mandi di Perairan Balikpapan Ini Bisa Bikin Lemah Syahwat

Berdasarkan kajian, telah diturunkan sebanyak 42 personel, termasuk tim ahli di dalamnya untuk memastikan kandungan air laut itu sangat berbahaya.

diperbarui 06 Mei 2018, 13:02 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2018, 13:02 WIB
Teluk Balikpapan
Teluk Balikpapan kini sudah bersih kembali (sumber: Pertamina)

Balikpapan - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kalimantan mengeluarkan pernyataan mengejutkan. Hal ini untuk menyikapi dampak pencemaran lingkungan di perairan Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU).

Kepala P3E KLHK Kalimantan Tri Bangun L Sony mengatakan, air laut yang masih terkontaminasi tumpahan minyak dapat mengakibatkan impotensi alias lemah syahwat. Pernyataan itu diperkuat hasil kajian tersendiri dari KLHK melalui pengambilan sampel dan uji laboratorium dari zat yang terdapat di ceceran tumpahan minyak.

Sony menegaskan, perairan Balikpapan-PPU masih belum aman. Sebab, kemungkinan masih terkontaminasi ceceran minyak di perairan tersebut, meski memang terlihat bersih. Pihaknya pun masih melakukan pengambilan sampel di berbagai titik di perairan Balikpapan dan PPU.

“Belum aman, saya bilang belum aman. Jangan dulu, tapi saya tidak bisa menyebutkan secara detail,” tegas Sony dikutip dari Prokal.co (Jawa Pos Group), Sabtu, 5 Mei 2018.

Dia menegaskan, larangan tersebut sudah berkali-kali disampaikan kepada warga. Baik melalui papan imbauan yang dipasang di sejumlah titik pesisir pantai maupun lewat SMS blasting ke warga Balikpapan. Sayangnya, imbauan itu kerap diabaikan oleh warga. Walhasil, masih banyak warga yang beraktivitas di air laut. Mulai dari berenang maupun sekadar bermain di air.

"Perairan Teluk Balikpapan sampai PPU itu dilarang, kenapa? Karena dimungkinkan masih terjadi dampak. Kenapa? Karena adanya musibah, berpikirnya karena ada musibah jangan karena dilarang. Tidak ada imbauan larangan kalau tidak ada musibah," ujarnya.

Sony mengatakan, larangan tersebut akan terus berlangsung hingga pemulihan kembali perairan Balikpapan-PPU yang dilakukan oleh Pertamina dinyatakan selesai. Pihaknya tidak ingin terburu-buru menyatakan perairan tersebut aman lantaran sangat berhati-hati dalam menyatakan kajiannya.

"KLHK bekerja sangat berhati-hati cermat dan akurat karena kalau nanti masuk ke ranah salah satu bukti di pengadilan, hati-hati jangan keliru. Karena datanya itu bisa dipakai untuk pidana sama proses pemulihan sampai di mana ada potensi perdata," terangnya.

Disinggung ancaman terjadinya impotensi bagi warga yang tetap beraktivitas di laut, Sony membenarkannya. Berdasarkan kajian, telah diturunkan sebanyak 42 personel, termasuk tim ahli di dalamnya. Hasilnya, ceceran limbah tersebut mengandung bahan beracun berbahaya (B3). Dampak lain yang dikhawatirkan, yakni terganggunya perkembangan anak atau keturunan.

"Iya, itu kan banyak mengandung B3, jadi bisa berdampak banyak. Ya, contohnya, leukemia bahkan impotensi atau lemah syahwat. Dampak lain terganggunya perkembangan. Studi di Jepang itu, masalah seperti ini keturunan kesatu dan kedua itu cacat, di keturunan ketiga baru baik," ulasnya.

Adapun gangguan lain berupa leukemia, gangguan pernapasan, gangguan kulit, mata dan organ sensor lain. Kemudian kerusakan ginjal, potensi kanker, gangguan otak dan sistem saraf, serta gangguan perkembangan pertumbuhan.

Hal ini disebabkan adanya zat-zat kimia seperti merkuri, krom valensi enam, petroleum hidrokarbon, dan lainnya. Warga pun diminta bersabar sampai nanti pihaknya menyatakan perairan Balikpapan itu kembali aman.

"Kalau sampai kapan, ya, nunggu proses pemulihan selesai," pungkas Sony.

Baca berita menarik lainnya dari JawaPos.com di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya