Liputan6.com, Aceh Timur - Polisi bersenjata lengkap masih terus mengawal bus penumpang dari dan ke Banda Aceh - Medan (Sumut) yang melintas wilayah Kabupaten Aceh Timur pada malam hari untuk menghindari aksi pelemparan.
"Personel kita akan mengawal setiap bus yang melintas jalan negara dari perbatasan hingga ke perbatasan. Ini tujuannya untuk memberi rasa aman terhadap sopir dan rasa nyaman penumpang," kata Kapolres Aceh Timur Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Julok Ipda Eko Hadianto di Julok, Senin (28/5/2018), dilansir Antara.
Selain mengawal setiap bus penumpang umum di jalan nasional, kepolisian juga sekaligus mengecek di jembatan Arakundo yang selama ini kerap dijadikan titik kumpul geng motor melakukan balap liar. Dengan begitu, keberadaan mereka tidak lagi mengganggu umat Islam beristirahat.
Advertisement
Baca Juga
"Jembatan Arakundo ini titik perbatasan wilayah hukum Polsek Julok dengan Polsek Simpang Ulim, sehingga petugas yang mengawal bus ke arah barat turun di jembatan ini. Lalu kembali mengawal bus ke arah timur hingga perbatasan Polsek Julok dengan Polsek Nurussalam di Desa Ule Tanoh," tutur Eko.
Selain mengawal bus, Eko mengaku sebagian anggotanya berpatroli setiap malam ke sejumlah titik yang dianggap berpotensi terjadi pelemparan, termasuk titik mangkal kalangan pemuda dan remaja sepanjang jalan negara.
"Pengawalan bus dan patroli ini kita lakukan setiap malam. Jika ditemukan aksi pelemparan, maka polisi bersenjata lengkap yang ada di dalam bus akan mengambil sikap tegas sesuai standar operasional prosedur (SOP)," kata Eko.
Saksikan video pilihan berikut ini: