Bandara Solo Kembali Buka, Pesawat Rute Solo-Jakarta Bersiap Terbang

Selama Bandara Adi Soemarmo, Solo, ditutup sementara selama tiga jam, petugas bandara melakukan inspeksi untuk mengetahui kondisi pascahujan abu Gunung Merapi.

oleh Rita AyuningtyasFajar Abrori diperbarui 01 Jun 2018, 19:39 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2018, 19:39 WIB
Letusan Gunung Merapi
Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, untuk sementara ditutup pada Jumat (1/6/2018) mulai pukul 15.30 hingga 18.30 waktu setempat, karena terdampak sebaran hujan abu Gunung Merapi. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, kembali dibuka untuk penerbangan setelah sempat ditutup karena terdampak hujan abu akibat letusan Gunung Merapi. Humas Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Danar Dewi mengatakan bandara sempat ditutup sementara karena terdampak abu vulkanik Gunung Merapi pada pukul 15.30 WIB.

Setelah dinyatakan aman, bandara kembali dibuka pada Jumat petang. "SOC (Solo City) sudah open pukul 18.30 WIB," ucap dia, Jumat (1/6/2018).

Setelah dibuka, Danar mengungkapkan penerbangan di Bandara Adi Soemarmo kembali berjalan normal. Bahkan, Batik Air yang sempat mengalami penundaan penerbangan karena bandara ditutup akibat letusan Gunung Merapi, kini sudah persiapan melakukan lepas landas.

"Batik Air tujuan Solo-Halim Perdanakusuma (Jakarta) sudah push back untuk persiapan boarding," jelasnya.

Selama Bandara Adi Soemarmo ditutup, petugas bandara melakukan inspeksi untuk mengetahui kondisi pascaterjadinya hujan abu Gunung Merapi. "Kita hanya inspeksi dan ternyata landasannya clear dan clean," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Angkasa Pura I: 27 Penerbangan Terdampak Letusan Gunung Merapi

Letusan Gunung Merapi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, aktivitas Gunung Merapi masih di Level II atau berstatus Waspada. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Sebelumnya, Bandara Ahmad Yani, Semarang dan Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah, ditutup sementara selama tiga jam akibat letusan Gunung Merapi, Jumat (1/6/2018). Sejumlah penerbangan pun terganggu akibat penutupan sementara dari pukul 15.30 sampai 18.30 WIB.

PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat ada 27 penerbangan di kedua bandara tersebut yang terganggu.

"Dari dan ke Semarang 15 penerbangan, dari dan ke Solo 12 penerbangan," ujar Corporate Secretary Angkasa Pura I, Israwadi, kepada Liputan6.com soal dampak letusan Gunung Merapi, Jumat.

Menurut dia, PT Angkasa Pura I selaku operator Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo terus bekerja sama dengan pihak terkait dalam memantau perkembangan situasi Gunung Merapi.

"Adapun seluruh penumpang yang terkena dampak akibat penutupan bandara, diharapkan untuk terus memantau status penerbangan Anda melalui pihak maskapai dan/atau Anda dapat mengikuti perkembangan terkini melalui Facebook Angkasa Pura Airports dan Twitter @AP_Airports," kata Israwadi.

 


Hujan Abu Merapi Turun hingga Solo

Letusan Gunung Merapi
Sejumlah warga Boyolali, Jawa Tengah, yang tinggal di lereng Gunung Merapi mengungsi usai letusan pada Jumat pagi, 1 Juni 2018. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sebelumnya, sejumlah daerah di sekitar Gunung Merapi diguyur hujan abu vulkanik Gunung Merapi. Tak hanya itu, hujan abu yang mengarah ke timur juga sampai di Solo, Jawa Tengah.

Salah satu warga Laweyan, Yahya mengaku merasakan hujan abu vulkanik ketika keluar dari rumah. Saat itu, rintik hujan abu yang tipis terlihat beterbangan.

"Hujannya cuma tipis. Tadi saya melihat hujan abu itu ketika akan mengendarai sepeda motor keluar," ucap dia di Solo, Jumat (1/6/2018).

Hujan abu, lanjutnya, terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Alhasil, saat keluar rumah harus menggunakan masker. "Supaya tidak mengganggu pernapasan dan mata tidak pedih," ujarnya.

Warga Solo lainnya, Puspita mengaku hujan abu terasa hingga di kawasan utara Solo, Mojosongo. Saat terjadi hujan abu, warga perumahan langsung ramai-ramai memasukkan jemuran ke dalam rumah.

"Tadi ada yang teriak-teriak abu Merapi, terus jemuran langsung dimasukkan rumah biar tidak terkena abu," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya