Liputan6.com, Banjarnegara - Dua hari terakhir, embun es kembali muncul di Dataran Tinggi Dieng (DTD). Embun es terjadi pada Rabu dan Kamis, 25-26 Juli 2018. Peristiwa ini mengulang kemunculan embun beku pada dua pekan lalu.
Tak pelak, kembali munculnya embun es ini kembali menjadi buruan wisatawan. Turis dari berbagai daerah sengaja bermalam di ratusan rumah penginapan di sekitar objek wisata demi menikmati sensasi hamparan "salju".
Catatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng, Banjarnegara, tahun ini embun es telah tujuh kali muncul. Terbanyak adalah pada Juli lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Pas lagi ramai-ramainya itu empat hari dalam seminggu. Yang sekarang dua hari berturut-turut," kata Kepala UPT Dieng, Aryadi Darwanto.
Munculnya embun es menjelang gelaran akbar Dieng Culture Festival ke-9 pada 3-5 Agustus 2019 mendatang, menjadi berkah bagi pengelola wisata. Terjadi peningkatan jumlah kunjungan yang cukup signifikan, terutama di penginapan.
Pasalnya, untuk menyaksikan embun es, wisatawan mesti tiba di lokasi sekitar pukul 05.00 WIB. Paling telat, mereka harus datang pukul 06.00 WIB.
Jika telat sedikit saja, maka embun es kadung menguap atau menyublim kembali menjadi air lantaran paparan sinar matahari yang kontan menaikkan suhu Dataran Tinggi Dieng.
Saksikan video pilihan berikut:
Persiapan untuk Saksikan Embun Es Dieng
Aryadi mengungkapkan, Kompleks Candi Arjuna menjadi lokasi favorit wisatawan untuk berburu embun es Dieng. Di kompleks candi ini, hamparan rumput dan bebatuan memungkinkan embun es terbentuk.
Panorama embun es berpadu padan dengan candi kuno menjanjikan pemandangan unik yang hanya ditemui di Dieng.
"Mereka sudah berdatangan jam setengah enam atau jam 06.00 pagi," dia menjelaskan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rachman mengatakan wisatawan perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya jika ingin menyaksikan embun es Dieng. Kesehatan menjadi yang utama untuk diperhatikan.
Sebab, cekaman suhu di Dieng saat terjadi embun es bisa mencapai 0 derajat Celcius, dengan rata-rata suhu di bawah lima derajat Celcius. Sementara, sebagian besar wisatawan berasal dari dataran rendah dengan suhu tropis yang panas.
Dikhawatirkan cekaman suhu rendah memicu penyakit, mulai dari asma atau bisa jadi, hipotermia yang memang bisa muncul jika terpapar suhu dingin dalam waktu lama.
Untuk itu, ia menyarankan agar wisatawan tak lupa membawa obat-obatan. Baju dan jaket hangat pun perlu dikemas saat berangkat ke Dieng.
"Usahakan juga memakai sepatu dan kaus kaki. Itu untuk menghindari penyakit, karena memang tidak terbiasa di suhu sangat dingin," ucap Arif.
Advertisement