Dramatis, Proses Penyelamatan Korban Gempa Lombok yang Terjebak di Masjid Jamiul

Diduga korban gempa Lombok yang terperangkap di Masjid Jamiul itu jumlahnya cukup banyak karena sebelumnya tengah ada tausiah.

diperbarui 07 Agu 2018, 18:01 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 18:01 WIB
Suara Korban Terjebak di Masjid Jamiul Jamaah Sempat Terdengar
Evakuasi Korban di Masjid Jamik baru dilakukan dengan alat berat. (TIMES Indonesia/Abdul Muis)

Lombok - Masih banyaknya korban gempa Lombok yang terjebak dalam reruntuhan bangunan membuat tim evakuasi harus bergerak cepat. Salah satunya di Masjid Jamiul Jamaah, Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Tepat pukul 15.15 Wita, Selasa (7/8/2018), tim berhasil mengevakuasi korban gempa Lombok yang terperangkap dalam reruntuhan masjid menggunakan ekskavator.

Lambannya tenaga penyelamat ini sempat diprotes wartawan luar negeri yang meliput langsung di lokasi. Masalahnya, ada saksi keluarga korban mendengar suara korban di dalam masjid tersebut.

Belum jelas berapa orang yang terperangkap di masjid yang berlokasi di Jalan Bangsal Baru ini. Salah seorang saksi mata, Khairul Yakin, bocah 6 tahun yang berhasil menyelamatkan diri, melihat ada tiga anggota jemaah yang meneruskan salat.

"Jemaah yang lain sudah menyelamatkan diri, termasuk imamnya," cerita Khairul kepada Times Indonesia.

Para anggota jemaah lari tunggang langgang ketika rakaat kedua. Saat rukuk, getaran gempa semakin keras. Ketika goncangan pertama, jemaah yang mengisi dua saf setengah masih tenang.

Namun begitu, getarannya semakin kuat, Khairul yang berada di saf kedua paling pojok, ikut menyelamatkan diri.

"Saya ikut lari karena imamnya ditarik sopirnya keluar dari pengimaman," ceritanya.

 

Baca berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini.

 

Terdengar Suara Korban

Suara Korban Terjebak di Masjid Jamiul Jamaah Sempat Terdengar
Evakuasi Korban di Masjid Jamik baru dilakukan dengan alat berat. (TIMES Indonesia/Abdul Muis)

Khairul yakin masih banyak korban yang terperangkap di dalam. Sebab sebelum salat berjemaah Isya dilakukan, para jemaah terlebih dulu mendengarkan tausiah seusai Magrib.

Adalah ustaz Sirajuddin dari Kekait, Lombok Utara, yang memberi materi. Kemudian dilanjutkan salat Isya berjemaah. Menurut Khairul, satu saf ada 45 jamaah. Totalnya ada dua setengah saf laki. Itu di barisan lelaki.

Jemaah perempuan juga banyak, sekitar 80 orang. "Kalau ada pengajian ibu-ibu pasti ramai datang," jelasnya.

Menurut dia, data yang dihimpun Kepala Dusun Bangsal, baru dua orang dilaporkan hilang oleh keluarganya, yaitu Inak Salamah dan Awaluddin. Dia belum diketahui sudah meninggal atau belum. Hingga penggalian dilakukan, ada warga yang mendengar suara di dalam masjid tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya