Penampakan Sapi Jumbo Keluarga Soeharto untuk Masyarakat Purwokerto

Ikatan keluarga Soeharto dengan Kota Purwokerto terjalin lewat menantunya, Mayangsari, yang menjadi istri Bambang Trihatmojo.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 22 Agu 2018, 15:31 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2018, 15:31 WIB
Keluarga Soeharto berkurban satu ekor sapi di Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto. (Foto: Liputan6.com/Humas MAB/Muhamad Ridlo)
Keluarga Soeharto berkurban satu ekor sapi di Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto. (dok. Humas MAB/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purwokerto - Enam ekor sapi ditambat di halaman Masjid Agung Baitussalam, Purwokerto, Selasa sore, 21 Agustus 2018, sehari menjelang perayaan Idul Adha 1439 Hijriah. Di antara enam hewan kurban ini, satu di antaranya terlihat menonjol lantaran besar tubuhnya.

Sapi itu berwarna cokelat kehitaman, bercorak seperti sapi perah. Tubuhnya tinggi besar, dengan perkiraan bobot di atas 500 kilogram.

Sapi ini konon berasal dari Tapos, sebuah sentra peternakan yang didirikan pada masa Presiden ke-2, Soeharto. Sapi itu memang hewan kurban dari keluarga Soeharto.

 

Ikatan keluarga Soeharto dengan Kota Purwokerto terjalin dari salah satu menantunya, Mayangsari, yang merupakan anak dalang kondang nan legendaris asal Banyumas, Sugito Purbocarito. Mayangsari kini menjadi istri Bambang Triatmodjo.

Ketua Panitia Kurban Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, Samingan, mengatakan keluarga Soeharto memang rutin berkurban di Purwokerto. Salah satunya di Masjid Agung Purwokerto.

Yang pasti, keluarga Soeharto berkurban di Masjid sekitar kompleks Universitas Wijayakusuma, Purwokerto, berdekatan dengan tempat tinggalnya di Karangsalam. Di luar itu, biasanya ada pula hewan kurban yang dibagikan ke masjid-masjid lain.

"Keluarga Pak Harto memang dikenal baik. Dermawan," ucapnya, Rabu (22/8/2018).

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

Hewan Kurban Komunitas Gojek

Ilustrasi - Pembagian daging kurban pada Idul Adha. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Pembagian daging kurban pada Idul Adha. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Sapi tersebut diserahkan pada Senin lalu oleh Bambang Trihatmojo dan Mayangsari kepada panitia kurban. Menurut dia, Bambang dan Mayangsari diketahui kerap tinggal di Purwokerto, meski lebih banyak menghabiskan waktu di Jakarta.

"Hewan kurbannya banyak. Kalau di Masjid Agung boleh dikatakan rutin. Ya seringlah. Tapi yang pasti di masjid sekitar Karangsalam," dia menjelaskan.

Dia menerangkan, kurban ini biasanya diperuntukkan bagi almarhum Soeharto dan istrinya, Siti Hartinah atau Ibu Tien Soeharto, orangtua Mayangsari, Bambang Trihatmojo, Mayangsari, dan anak-anaknya.

"Ya keluarganya kan ada yang di Purwokerto. Pak Bambang Trihatmojo, suaminya Mayangsari. Yang asli Purwokerto Mayangsari, ya," ucapnya. 

Selain sapi dari keluarga Soeharto, sapi hewan korban dari komunitas ojek dalam jaringan atau online, Gojek pun cukup menyita perhatian. Hewan kurban ini diserahkan oleh komunitas driver Gojek Purwokerto.

Samingan juga mengapresiasi komunitas Gojek yang berbuat baik pada Idul Adha ini. Ia berharap, langkah ini diikuti oleh komunitas-komunitas lainnya.

"Ini kan bagus ya, dalam kerangka ibadah," dia menerangkan.

Juru Bicara Masjid Agung Baitussalam, Alief Enstein mengatakan tahun ini panitia memotong enam ekor sapi dan enam ekor kambing. Hewan kurban dipotong hari ini dan akan langsung dibagikan ke masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Selain masyarakat di lingkungan sekitar, daging kurban juga akan didistribusikan kepada komunitas PKL alun-alun, tukang parkir, pengayuh becak, mualaf, dan warga lain yang membutuhkan dengan total sekitar 1.000 sampai 1.200 orang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya