Membaca Profesor Glinka, Membaca Manusia

Romo Glinka menceritakan hal-hal menarik tentang ilmu antropologi ragawi, khususnya tentang antropologi forensik dan teori evolusi

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Agu 2018, 19:06 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 19:06 WIB
Peluncuran buku Bernarda Rurit
Buku setebal 504 halaman ini mengupas habis mengenai perjalanan hidup Prof Glinka /Dian Kurniawan

Liputan6.com, Surabaya - Bernada Rurit, mantan wartawan Tempo dan Kompas TV, resmi meluncurkan buku otobiografi Prof Dr Habil Josef Glinka, SVD, perintis Antropologi Ragawi di Indonesia.

Wanita lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menceritakan, beberapa tahun yang lalu saat menjadi wartawan, dia mewawancarai Prof Glinka untuk sebuah artikel.

"Dalam pertemuan itu, Romo Glinka menceritakan hal-hal menarik tentang ilmu antropologi ragawi, khususnya tentang antropologi forensik dan teori evolusi," tutur Bernada saat peluncuran buku di Surabaya, Minggu, 26 Agustus 2018 malam.

Menurut dia, dalam pertemuan itu ada yang perlu digarisbawahi dari sikap Prof Glinka yang pro-evolusi. Padahal Prof Glinka seorang pastor. Buku setebal 504 halaman ini mengupas habis mengenai perjalanan hidup Prof Glinka mulai dari masa kecilnya di Polandia, hingga dilanda rasa cintanya kepada Indonesia.

"Semakin mengenal Romo Glinka dan juga melakukan riset serta mewawancarai orang yang mengenal Romo Glinka, maka saya semakin yakin bahwa sosok Romo Glinka semakin asyik untuk dibedah," ucapnya.

Bernada melanjutkan, Prof Glinka merupakan ilmuwan sekaligus biarawan asal Polandia. Dia juga pendidik yang berkarya di Seminari Ritapiret dan Ledalero di Flores. Prof Glinka hijrah dari Flores menuju Surabaya, diajak oleh Drg. Adi Sukadana, pendiri Antropologi Ragawi Universitas Airlangga.

Ilmu Antropologi Ragawi ini dibutuhkan di Indonesia, tapi orang yang mahir sangat sedikit. Ilmu ini bukan hanya mempelajari fosil jutaan tahun, tetapi juga mengidentifikasi jenazah korban yang tidak utuh, melalui tulang belulang yang ditemukan. Dari situ dapat diketahui riwayat para korban.

Prof Glinka sering menyampaikan kepada Bernada bahwa hampir semua antropolog dunia mengirimkan ahlinya ke Indonesia untuk meneliti.

"Sebelum orang asing melanjutkan penelitian, Romo Glinka berharap penelitian di Indonesia bisa dihasilkan oleh putra putri terbaik bangsa Indonesia. Untuk itulah, buku ini saya persembahan kepada Indonesia," ujarnya.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Simak video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya