Menguji Jurus Sandiaga Uno Jinakkan Gejolak Dolar

Sandiaga Uno memberikan kiat-kiat khusus jinakkan dolar di hadapan mahasiswa dalam sebuah seminar di Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 09 Sep 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2018, 20:00 WIB
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno membagi tips jadi pengusaha sukses kepada generasi milenial Bali (Dewi DIvianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat membantu pemerintah mengendalikan laju dollar. ia mengaku memiliki beberapa jurus.

"Kita harus bantu Ibu Sri Mulyani, bantu pemerintah yang lagi kerepotan. Kalau dolar bergejolak terus, ada dampak bagi UMKM karena banyak bahan baku mereka impor," kata Sandiaga di hadapan ribuan generasi milenial di Hotel Puri Dalem Sanur, Sabtu, 8 Agustus 2018.

Menurut Sandi, sektor pariwisata yang diuntungkan. Hanya saja, bagi UMKM dan kebutuhan rumah tangga pasti akan berdampak. Sebab, beberapa kebutuhan dalam negeri masih impor dari beberapa negara seperti bawang putih dan beras. 

Untuk mengatasi gejolak dolar, Sandiaga memaparkan empat langkah yang mesti dilakukan masyarakat. Pertama, lakukan penghematan, tidak boros dan berperilaku konsumtif. 

Dalam kerangka membantu negara, hal kedua yang harus dilakukan adalah tidak bepergian ke luar negeri. 

"Bantu pemerintah, bela negara. Kalau mau berwisata jangan pergi ke luar negeri. Pergi saja ke Bali, ke Lombok, Bintan, dan lainnya juga. Itu adalah bentuk kita cinta dan bela negara," tutur Sandiaga.

Simak juga video pilihan berikut ini:

 


Jangan Saling Menyalahkan

 

Selanjutnya, semua pihak perlu mengingatkan pemerintah agar tidak mengeluarkan biaya yang tidak menciptakan tenaga kerja. 

"UMKM kita akan berpengaruh ke tenaga kerja," kata Sandi.

Hal terakhir menurut calon wakil presiden pasangan Prabowo Subianto ini berpesan kepada emak-emak agar tidak membeli produk impor.

"Jangan beli tas mahal, perhiasan impor," katanya.

Ia meminta kepada semua pihak agar tak saling menyalahkan dalam situasi seperti ini.

"Kita membela rupiah kita, sehingga turbolensi ekonomi tidak berkepanjangan," bebernya.

Sandi bercerita bahwa keputusannya menukarkan aset dolar ke rupiah tidak banyak yang mengikuti. Bahkan malah banyak yang menukar dari rupiah ke dolar.

"Kita harus yakinkan jangan sampai ada krisis kepercayaan," kata Sandi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya